Mohon tunggu...
Encep Nurdin S.Pd
Encep Nurdin S.Pd Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi di SMAN 1 PARONGPONG

Saya seorang guru Biologi alumni dari UNPAS Tahun 2001 yang mempunyai hobby sebagai Fotografer, Membaca dan Menulis, Videografer dan Editor untuk konten-konten film pendek, video tutorial, Fotografer Wedding dan lain-lain. Selain itu saya juga seorang penulis Artikel dan sedang belajar menulis puisi dengan tema bebas yang berhubungan dengan kemanusiaan serta menyukai traveling, camping dan segala sesuatu yang berhubungan dengan alam. Contact Person : 0881022164165

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Strategi Efektif untuk Menangani Oknum Wartawan yang Mengintimidasi Sekolah

30 Agustus 2024   15:38 Diperbarui: 30 Agustus 2024   15:39 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7. Kerjasama dengan Komunitas

Libatkan komunitas atau tokoh masyarakat setempat untuk membantu menangani masalah ini. Dukungan dari komunitas dapat memberikan rasa aman dan memperkuat posisi kepala sekolah.

8. Dokumentasikan Insiden

Dokumentasikan semua interaksi dengan oknum wartawan tersebut, termasuk catatan tertulis, rekaman percakapan (jika legal di wilayah Anda), dan saksi mata. Dokumentasi ini bisa menjadi bukti penting jika situasi perlu dilaporkan lebih lanjut.

9. Pertimbangkan Mediasi

Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk menggunakan pihak ketiga yang netral sebagai mediator untuk menyelesaikan masalah tanpa konflik lebih lanjut. Ini bisa dilakukan dengan melibatkan pihak luar seperti tokoh masyarakat atau mediator profesional.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, Anda dapat membantu kepala sekolah merasa lebih aman dan didukung dalam menghadapi situasi yang sulit, serta melindungi integritas dan keamanan sekolah.

Intinya jika ada oknum seperti itu ke sekolah, maka Kepala sekolah yang harus tegas dan berani bukan menghindar dan sembunyi dari masalah tersebut. Masalah itu dihadapi bukan ditakuti, kalau kepala sekolah tidak punya nyali untuk menghadapi masalah seperti itu maka "layak dipertanyakan kenapa bisa terpilih sebagai kepala sekolah?" jangan-jangan terpilih sebagai kepala sekolah lewat jalur orang dalam tidak berdasarkan skill yang dimilikinya. Semoga kebiasaan oknum wartawan yang suka tiba-tiba datang ke sekolah dan menjual koran ini bisa dihapuskan biar rezekinya halal, berantas pemerasan dan pemaksaan terhadap satuan pendidikan.

Semoga bermanfaat untuk rekan-rekan pembaca setia Kompasiana semuanya

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun