7. Kerjasama dengan Komunitas
Libatkan komunitas atau tokoh masyarakat setempat untuk membantu menangani masalah ini. Dukungan dari komunitas dapat memberikan rasa aman dan memperkuat posisi kepala sekolah.
8. Dokumentasikan Insiden
Dokumentasikan semua interaksi dengan oknum wartawan tersebut, termasuk catatan tertulis, rekaman percakapan (jika legal di wilayah Anda), dan saksi mata. Dokumentasi ini bisa menjadi bukti penting jika situasi perlu dilaporkan lebih lanjut.
9. Pertimbangkan Mediasi
Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk menggunakan pihak ketiga yang netral sebagai mediator untuk menyelesaikan masalah tanpa konflik lebih lanjut. Ini bisa dilakukan dengan melibatkan pihak luar seperti tokoh masyarakat atau mediator profesional.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, Anda dapat membantu kepala sekolah merasa lebih aman dan didukung dalam menghadapi situasi yang sulit, serta melindungi integritas dan keamanan sekolah.
Intinya jika ada oknum seperti itu ke sekolah, maka Kepala sekolah yang harus tegas dan berani bukan menghindar dan sembunyi dari masalah tersebut. Masalah itu dihadapi bukan ditakuti, kalau kepala sekolah tidak punya nyali untuk menghadapi masalah seperti itu maka "layak dipertanyakan kenapa bisa terpilih sebagai kepala sekolah?" jangan-jangan terpilih sebagai kepala sekolah lewat jalur orang dalam tidak berdasarkan skill yang dimilikinya. Semoga kebiasaan oknum wartawan yang suka tiba-tiba datang ke sekolah dan menjual koran ini bisa dihapuskan biar rezekinya halal, berantas pemerasan dan pemaksaan terhadap satuan pendidikan.
Semoga bermanfaat untuk rekan-rekan pembaca setia Kompasiana semuanya
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H