Mohon tunggu...
SURAT TERBUKA
SURAT TERBUKA Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pingin Masuk Syurga Bi Ghoiri Hisab

Mencari Doa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel Saciko 4 : Bayi Berdarah & Miras

27 Desember 2015   08:51 Diperbarui: 30 Maret 2016   18:39 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Syuut,,,, jangan keluar sebelum ada aba-aba,” kata Ibu Sachiko sambil mengambil Kunci dari tasnya dan membawanya keluar Mobil.

“Enggi,,, belum sampai menjawab, Bu Sacihko sudah memberikan kode, Diam.

Aku semakin penasaran. Pasalnya, cara Ibu ini sangat mengundang birahi. Seolah-olah ada yang direncanakan dan bertingkah bak pemain sinetron tertentu yang ada ciri-ciri khususnya. Dari dalam mobil Bu Sachiko terlihat membuka pintu yang langsung tersambung  garasi.

Bu Sachiko masuk rumah itu. Lama, sekitar 5 menit baru keluar dan benar saja dia memberikan kode. Pakainnya juga berubah. Akupun keluar mengikutinya dan masuk dengan sejuta rasa. Ku perhatikan sekelilingnya. Di tembok ada beberapa photo yang terpampang, hanya itu. Photo Bayi yang baru lahir, jumlahnya sekitar 10 lebih dan Photo Sachiko ketika masih SD dan SMP, Cantik benar.

Saya perhatikan photo-photo itu. Yang membuat saya heran, ada photo bayi yang latarnya di kuburan, ada juga photo bayi yang masih berdarah. Mirip semua. Mengundang curiga dan menambah tanda Tanya, tapi  tak ingin bertanya. Khawatir Ibu cantik ini tak menyapa lagi berjam-jam

Sambil menunggunya entah ke ruang mana. Kondisi rumah itu sepi mimit. Tapi tak terasa angker, mungkin saja karena sering ditempati oleh sahabat Ibu ini.

“Nih minumnya,” sapa Bu Sachiko membuat kaget.

“Nggih, bu, jawabku seadaanya.

“Ayo diminum, ini udah siang lo, kamu pasti kehausan” tegurnya.

“Nggih bu, tapi,,,,ujarku

“Kamu curiga ini miras???

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun