Sinar matahari masih sangat garang ketika kami melanjutkan perjalanan ke Masjid Islamic Center. Jujur kami sudah sangat kehausan. Dehidrasi membuat sebagian dari kami mulai pusing dan lemas. Terutama bagi kami yang sudah tidak muda lagi.Â
Area Masjid Islamic Center ini cukup luas, bus bisa masuk dan parkir di samping masjid. Kami memasuki bangunan yang megah ini, pertama melihat taman, lalu menyusuri dan mengelilingi koridor ke bangunan utama.Â
Saya teringat bahwa Masjid Islamic Center ini diprakarsai oleh Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu, yaitu Sutiyoso atau lebih akrab dipanggil Bang Yos. Â Masjid ini menggantikan sebuah lokalisasi terkenal yang dibangun pada masa Gubernur Ali Sadikin untuk menempatkan para pekerja seks dalam satu area agar tidak mencemari tempat lainnya. Lokalisasi itu adalah Kramat Tunggak.
Bang Yos mendapatkan Ilham membangun Masjid Islamic Center ketika menunaikan ibadah umroh. Setelah berkonsultasi dengan para ulama, Bang Yos mendapat persetujuan dan dukungan untuk mengganti lokalisasi dengan tempat ibadah. Masjid Islamic Center bukan hanya dimaksudkan untuk beribadah secara rutin, tetapi juga menjadi pusat kajian agama Islam.
Sayangnya Masjid Islamic Center mengalami musibah kebakaran yang disebabkan korsleting listrik saat melakukan renovasi. Akibatnya, kubah masjid runtuh dan beberapa bagian bangunan rusak. Peristiwa yang terjadi tahun lalu itu, menyebabkan masjid perlu perbaikan besar-besaran. Dan ini membutuhkan waktu lama. Untuk sementara tempat salat dipindahkan ke auditorium hingga renovasi selesai.
Secara keseluruhan masjid ini megah dan indah. Tamannya saja cukup luas dengan design menarik. Kami jadi hanya berfoto saja di masjid yang besar ini. Mudah mudahan kondisi masjid cepat pulih agar bisa berfungsi seperti semula. Sayang sekali jika melihat kolam ikan yang keruh dan tak terawat.Â
Oh ya, selama Ramadan adalah live music religi di dekat gerbang masuk. Jadi pengunjung bisa rileks sambil mendengarkan lagu-lagu yang dilantunkan penyanyi muda.Â
Masjid Ramli Mustofa