Tak berapa lama tiba di sebuah gang yang tidak begitu besar. Dari depan tidak tampak sawah sama sekali. Kami melewati tulisan mencolok di dinding, Agro Eduwisata Organik Mulyaharja dan berfoto sejenak. Kemudian menemukan kandang kambing dan ayam.
Setelah itu terhampar pemandangan sawah yang luas. Sebuah titian jalan yang terbuat dari deretan papan kayu membelah tengah sawah. Kami lalu berjalan menuju ke dua saung bambu besar di tengah-tengah.Â
Di sana telah menunggu ketua Koteka, Ony Jamhari yang rumahnya juga dekat dari tempat tersebut. Dan yang paling menggembirakan, ada nasi dan lauk pauk yang menggugah selera. Apalagi kami sudah kelaparan, berkeliling di beberapa desa.Â
Tanpa banyak cincong, kami segera menyantap apa yang dihidangkan. Menu yang menarik perhatian saya bukan ayam dan ikan goreng, tetapi tumis jantung pisang dan daun pepaya teri. Ini membuat makan terasa sangat nikmat.Â
Kemudian mas Ony memberikan kuis berhadiah. Kuis yang membuat mata melek lagi dari mengantuk karena kekenyangan dan dibelai angin semilir.Â
Gerimis mulai mengguyur area sawah, kami masih harus bergerak menyelesaikan program trip hari ini. Kami pun beranjak setelah mengabadikan momen tersebut.
Kampung perca
Tujuan terakhir adalah kampung perca, yang terletak di sisi jalan raya Tajur menuju Ciawi. Kalau kita jeli, ada plang nama kampung perca di pinggir jalan.
Kami tidak langsung menemui pengrajin kain perca, tapi disuguhi minuman bir pletok dan manisan pala. Segar sekali karena didinginkan terlebih dahulu.Â