Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bukan Gara-gara Babi, Tempe Tahu Mati Suri

22 Februari 2022   16:48 Diperbarui: 22 Februari 2022   19:33 1819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Negara-negara produsen kedelai (dok.databoks)

Maka tidak pernah ada kesungguhan dari pemerintah untuk bangkit melakukan swa sembada bahan pangan. Swa sembada hanya sebatas slogan atau retorika untuk menarik perhatian masyarakat agar tetap memilih mereka. 

Selama puluhan tahun, tidak ada perkembangan yang berarti dari bidang pertanian. Mafia dibiarkan merajalela menguasai pupuk dan pemasaran. Petani tidak pernah untung. Untuk bertahan saja sudah luar biasa. 

Sistem perekonomian yang berjalan di negeri ini justru bertolak belakang dengan cita-cita para pendiri bangsa. Pasal 33 Undang-undang Dasar 1945 diabaikan begitu saja oleh mereka yang punya kedudukan dan wewenang. Alhasil, rakyat yang harus menanggung penderitaan.

Harus ada revolusi di bidang pertanian. Tetapi permasalahannya, kepada siapa kita bisa berharap? Di DPR bercokol wakil partai, bukan wakil rakyat. Mereka hanya memikirkan kepentingan kelompok sendiri. Demikian pula pejabat-pejabat yang memiliki kekuasaan, tertawa di atas penderitaan rakyatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun