"Hmm, Rani..." Suara berat itu kini terdengar di belakang telinganya. Spontan Rani terloncat. Karena tak tahan, ia berlari keluar secepatnya. Untunglah pintu dapat dibuka dengan mudah.
Akhirnya Rani menuju aula kecil, ruang berkumpul para pasien. Di sini tadi mereka saling berkenalan. Ternyata hampir semua penghuni kamar ada di ruang ini. Mereka duduk berdekatan. Ada pula yang sudah tertidur dengan berpelukan.
Bu Kanjeng melambaikan tangan, mengajak Rani duduk di sebelahnya. Temannya, Bu Malih tersenyum melihat Rani.
"Diganggu ya, jeng Rani?" Tanya Bu Kanjeng dengan suara nyaris tak terdengar.
Rani mengangguk lemah.Â
"Kita semua diganggu kalau malam. Makanya lebih baik ngumpul di sini. Walaupun kadang gangguan itu juga kemari, setidaknya kita tidak sendiri," bisik Bu Kanjeng.
"Tidurlah jeng. Baca doa dulu. Kita bertiga di sofa ini."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H