Dengan menguatkan diri dan mengatasi ketakutan, aku berkonsentrasi membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an lebih keras dan mantap. Akhirnya mereka yang menghadang pintu seperti meleleh. Sambil terus membaca, aku membuka pintu sekuat tenaga.
Pontang panting aku menuruni bukit disertai bacaan untuk mengusir makhluk halus. Hampir saja aku terjatuh ke sisi jurang. Aku bangkit lagi hingga berhasil menuju tempat penginapan.
Di depan penginapan aku tersungkur kelelahan. Rupanya kedatanganku terdengar penjaga. Dia keluar dan tampak kaget melihat kondisiku.
Dalam ruang tamu penginapan, aku menghirup teh hangat yang dibuatkan oleh penjaga. Sepasang kekasih itu juga ada, mereka memberikan perhatian yang membuat aku tersentuh.
"Biara itu memang sudah lama tidak digunakan untuk beribadah. Pemerintah berniat merenovasi untuk dijadikan tempat wisata sejarah," jelas penjaga.
"Memang kadang kita mendengar ada nyanyian dari sana. Maklum bangunan kuno, pasti ada penunggunya".
Aku terdiam. Sungguh pengalaman yang tidak menyenangkan. Aku tidak akan bisa melupakannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H