Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Ketika Engkau Meminta Maaf

29 April 2020   22:00 Diperbarui: 29 April 2020   22:14 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (dok.mehmet)

Dan hampir tak percaya aku mendapati engkau yang berdiri di depan pintu. Sejenak aku tidak bisa berkata-kata. Hingga suaramu menyadarkan aku.

"Maaf, aku datang tanpa pemberitahuan. Bolehkah aku masuk?" Tanyamu dengan perlahan.

"Untuk apa kau kemari?" Aku cemberut.

"Jangan marah. Aku ingin membicarakan sesuatu hal penting. Setelah itu aku berjanji tidak akan mengganggumu lagi."

Suaramu yang memelas membuat aku melunak. Akhirnya aku membiarkan kau masuk. 

"Mau minum apa?" 

"Tidak usah, aku tidak haus. Lagipula aku hanya sebentar. Aku tak mau menyita waktumu yang berharga".

"Oh, baiklah," aku menarik nafas lega.

Kita lalu duduk berhadapan. Sepintas aku memperhatikan tubuhmu yang tampak kurus dan wajahmu yang pucat. Apakah engkau sakit? Aku bertanya dalam hati.

"Aku senang melihat kau hidup bahagia," kau memulai. 

"Alhamdulillah. Aku mensyukuri apa yang diberikan Allah untukku," jawabku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun