Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ternyata Suku Baduy Dalam Bukan Masyarakat Primitif

12 Januari 2020   10:27 Diperbarui: 12 Januari 2020   11:16 6900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita dianjurkan membeli madu dan barang kerajinan seperti kain tenun dan tas tradisional untuk membantu perekonomian mereka. Kalau berkunjung ke desa, sebaiknya membawa oleh-oleh seperti kopi, teh, gula dan ikan asin.

Fisik suku Baduy Dalam agak berbeda dengan Baduy luar. Kulit bening walaupun tidak pernah terkena sabun. Banyak yang ganteng dan cantik. Kang Safrii sendiri berparas tampan dan awet muda.

Pulang dengan track berbeda

Esoknya setelah sarapan, kami harus kembali ke bawah. Di kampung Baduy Dalam, kita tidak boleh menginap lebih dari semalam. Maka paginya harus pulang lagi.

Perjalanan berat kembali dimulai, padahal tubuh masih sangat lelah. Tenaga hanya tersisa sepertiga, ditambah kaki yang masih sakit.

Saya dan lelaki Baduy (dok.pri)
Saya dan lelaki Baduy (dok.pri)
Ternyata perjalanan pulang melalui jalur yang berbeda dengan keberangkatan. Malah lebih panjang dan jauh, tapi tidak se-ekstrim jalur keberangkatan. 

Kami melewati tanaman padi di tebing dan lereng. Padi ini menjadi nasi yang dimakan sehari-hari oleh suku Baduy Dalam. Mereka juga memiliki lumbung padi. Satu keluarga bisa memiliki lebih dari satu lumbung padi.

Sawah (dok.yeyen)
Sawah (dok.yeyen)
Hujan pun turun lagi, membuat track semakin licin. Saya terpeleset jatuh dengan tongkat yang patah. Untunglah tidak menggelinding ke jurang. Salah seorang lelaki Baduy Dalam mendampingi dan menjaga saya.

Lembah (dok.pri)
Lembah (dok.pri)
Beberapa kali kami melewati sungai kecil yang berbatu-batu. Airnya cukup menyegarkan. Di sini kami sering cuci kaki.

Melewati sungai (dok.pri)
Melewati sungai (dok.pri)
Kami sempat beristirahat lama di sebuah perkampungan Baduy Luar. Di sini teman-teman memuaskan diri dengan foto selfie. Sedangkan saya lebih suka istirahat dan minum air mineral.

Setelah itu, banyak teman yang menyempatkan diri berfoto di jembatan akar. Jembatan ini memang menjadi ikon kunjungan ke Baduy. Di bawahnya sungai besar bernama Cicimet, yang nantinya bertemu dengan sungai Cidurian yang menyebabkan banjir bandang di Lebak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun