Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ngejar Pesawat? Naik Kereta Bandara Aja

5 April 2018   16:00 Diperbarui: 5 April 2018   16:04 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ambil tempat duduk paling tengah (dok.pri)

di pintu gerbong Danamon (dokpri)
di pintu gerbong Danamon (dokpri)
Naik Sky Train

Stasiun bandara lebih mewah dan elegan dibandingkan dengan stasiun  Sudirman Baru. Jangan kaget jika petugas yang melayani ganteng dan cantik seperti pramugara/pramugari. Memang standarnya demikian untuk kelas internasional. Tempat informasi dan Customer Service-pun  menggunakan desain mirip di bandara.

stasiun bandara
stasiun bandara
Ada lift  dan elevator yang menuju ke lantai satu. Di sana tersedia mushola yang nyaman dan bersih, serta outlet makanan. Namun aku dan Dessy bermaksud menjajal sky train yang menuju terminal 1, terminal 2 dan terminal 3. Tergantung tujuan pesawat, kita berhenti di terminal berapa. Sky train ini merupakan pelayanan prima dan tidak dipungut biaya.

Sky train (dok.pri)
Sky train (dok.pri)
Sky Train ada dua gerbong saja, yang melaju di jalur rel layang dari terminal ke terminal. Karena hanya dua gerbong, maka penumpang terlihat penuh. Untunglah jaraknya waktu antara satu sky train dengan yang berikutnya hanya 13 menit.  Jika ketinggalan, tidak perlu menunggu terlalu lama.

Kami naik dari stasiun bandara menuju terminal dua dan tiga. Sedangkan kalau terminal satu harus berbalik arah. Hanya lima menit, kereta layang itu sudah sampai. Para penumpang yang bergegas turun langsung menuju terminal keberangkatan pesawat. Saya baru memperhatikan bahwa ruang kemudi sky train hanya dibatasi sekat tali merah dan dijalankan oleh seorang petugas.

Karena kami tidak melakukan perjalanan dengan pesawat, maka kami balik lagi ke stasiun bandara dengan sky train yang berbalik arah. Penumpang mengalir dengan cepat sehingga sky train selalu penuh.  Namun mereka tampak menikmati kenyamanan yang dapat dirasakan di sky train ini meski hanya beberapa menit.

Turun ke stasiun bandara, saya dan Dessy menunaikan shalat Ashar dahulu. Setelah itu baru membeli tiket dengan menggunakan vending machine. Tak berapa lama, kereta bandara pun kembali datang. Kami segera naik dan melaju ke stasiun Sudirman Baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun