Stasiun bandara lebih mewah dan elegan dibandingkan dengan stasiun  Sudirman Baru. Jangan kaget jika petugas yang melayani ganteng dan cantik seperti pramugara/pramugari. Memang standarnya demikian untuk kelas internasional. Tempat informasi dan Customer Service-pun  menggunakan desain mirip di bandara.
Kami naik dari stasiun bandara menuju terminal dua dan tiga. Sedangkan kalau terminal satu harus berbalik arah. Hanya lima menit, kereta layang itu sudah sampai. Para penumpang yang bergegas turun langsung menuju terminal keberangkatan pesawat. Saya baru memperhatikan bahwa ruang kemudi sky train hanya dibatasi sekat tali merah dan dijalankan oleh seorang petugas.
Karena kami tidak melakukan perjalanan dengan pesawat, maka kami balik lagi ke stasiun bandara dengan sky train yang berbalik arah. Penumpang mengalir dengan cepat sehingga sky train selalu penuh. Â Namun mereka tampak menikmati kenyamanan yang dapat dirasakan di sky train ini meski hanya beberapa menit.
Turun ke stasiun bandara, saya dan Dessy menunaikan shalat Ashar dahulu. Setelah itu baru membeli tiket dengan menggunakan vending machine. Tak berapa lama, kereta bandara pun kembali datang. Kami segera naik dan melaju ke stasiun Sudirman Baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H