Bergegas aku berada di sisi ibunda, menggenggam tanganya sambil membaca dua kalimat Syahadat. Aku merasakan tangannya perlahan juga semakin dingin. Lalu kulihat dadanya yang diam, seiring dengan jantungnya yang berhenti berdetak. Lalu....nafasnya hilang.
"Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun,"Â
Dan air mata ini mengalir deras tak tertahankan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!