Bergegas aku berada di sisi ibunda, menggenggam tanganya sambil membaca dua kalimat Syahadat. Aku merasakan tangannya perlahan juga semakin dingin. Lalu kulihat dadanya yang diam, seiring dengan jantungnya yang berhenti berdetak. Lalu....nafasnya hilang.
"Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun,"Â
Dan air mata ini mengalir deras tak tertahankan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H