Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Humor Masa Kini vs Humor Masa Gitu

14 Oktober 2017   11:38 Diperbarui: 17 Oktober 2017   13:46 4366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Humor-humor yang diciptakan dalam stand up comedy hanya seputar diri sendiri, atau lingkungan terdekatnya, teman-teman maupun keluarga.  Memang ada sih, yang menyimak permasalahan-permasalahan aktual dari media massa, tetapi tidak banyak. Padahal literatur untuk mengasah seseorang menjadi komedian yang baik tersedia. Misalnya tulisan Herry Gendut Janarto yang berjudul "Bagito, Trio Pengusaha Tawa" yang diterbitkan Gramedia tahun 1995.

 

Maman Suherman (dok.pri)
Maman Suherman (dok.pri)
Maman Suherman menjelaskan bahwa  formula Bagito berada dalam tradisi lawak modern  yang memilih bentuknya pada Warkop Prambors atau dikenal sebagai Warkop DKI. Humor yang dilontarkan selalu cerdas dan bernas dalam dialog atau monolog, menyindir sana sini dan kaya akan permainan kata. Bagito bisa pula memainkan peran masyarakat bawah yang diramu secara jitu.

Maman menyoroti rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Menurut data Unesco, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001. Artinya hanya ada satu orang yang membaca di antara 1000 orang. Kalau penduduk Indonesia 250 000 000, maka yang membaca hanya 250 000 orang. Berbanding terbalik dengan penyalahgunaan narkoba yang mencapai 5,9 juta orang. Setiap hari orang yang tewas karena narkoba adalah 33 orang.  jadi, orang Indonesia lebih suka narkoba daripada membaca buku.

Humor yang tanpa wawasan (termasuk banyak baca) adalah dangkal. Karena itu Umar Kayam berharap pada Bagito, dan bisa menjadi pembelajaran komedian lainnya agar dagelan tidak cetek (dangkal) atau pun enteng, tetapi penuh kedalaman dan kematangan dalam pengamatan. Ia  ingin sekali ada 10 grup lawak sekelas Bagito.

"Ini penting karena kebanyakan birokrat sekarang miskin sense of humor. Dalam menjalankan roda pemerintahan sehari-hari, mereka terlalu spanning,tegang dan yakyakan, serba bergegas, main tabrak. Mereka butuh humor agar hidup mereka bisa lebih rileks, longgar dan sumeleh, berlapang dada. Tidak sedikit-sedikit marah dan tersinggung," 

Humor generasi milenial di internet

Berbeda dengan sajian Novrita Widyastuti dan Yasser Fikry yang juga berprofesi sebagai dosen. Menurut mereka, sebetulnya generasi milenial Indonesia memiliki selera humor yang sama dengan milenial global. Namun secara khusus, mereka menyukai guyon parikena, humor santun yang khas Indonesia.

Generasi milenial dijuluki dengan "The Me, Me, Me Generation" oleh majalah Time pada tahun 2013. Perilaku generasi milenial yang narsistik tiga kali lipat dari generasi sebelumnya. Mereka selalu ingin diperlakukan nomor satu, percaya diri berlebihan dan egoisme yang tinggi. Namun di balik itu semua, mereka memiliki kelebihan, yaitu baik hati, berpikir positif dan menerima perbedaan.

Milenials adalah generasi yang lahir antara 1982 s/d 2001 yang merupakan anak-anak dari generasi baby boomers dan generasi x.  generasi ini memiliki kepercayaaan diri yang tinggi dan memandang teknologi sebagai kekuatan untuk kebaikan. Generasi ini dan generasi berikutnya adalah generasi yang sulit lepas dari gawai, belajar apapun dari mbah Google. Mereka adalah generasi visual dan video.

Bentuk penyampaian humor bagi generasi ini telah berubahd ari generasi sebelumnya. Dengan melimpahnya tren di media baru membuat mereka memilih cara mereka sendiri untuk mengikuti tren atau arus utama. tren ini meliputi meme, GIF dan Video (Padveen 2017). Sehingga generasi yang lebih tua sebaiknya tahu jenis humor yang mana dan transmisi humor apa yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun