Kabur di Malam Pernikahan
Part 12
"Tadi, itu aku ingin ...." Aku tidak bisa melanjutkan kalimat yang ingin disampaikan dari tadi.
"Ingin apa?" desak Alif.
Aku berusaha menenangkan diri agar detak jantungku kembali normal. Namun, tatapan Alif semakin menciptakan debar yang terasa aneh.
"Ingin ikut makan, itu maksudku," jawabku dengan gugup.
"Maksudmu, makan dengan daging gosong."
"I... iya, itu maksudku." Aku mendorong Alif, lalu berlari ke kamar.
"Tiara, bukankah kamu mau makan bersamaku," seru Alif sambil mengetuk pintu.
"Kamu makan saja sendiri. Aku belum lapar," jawabku.
"Sayang sekali, bagaimana kalau lauknya habis."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!