Aku menggelengkan kepala, lalu pamit ke dalam untuk menduduki kursi paling depan dengan alasan ingin lebih konsentrasi menyimak materi. Tanpa menunggu jawaban Mas Andi, Aku bergegas memasuki ruangan, tidak peduli dengan tanggapannya mengenai sikapku yang aneh.
Sambil menunggu seminar dimulai, aku tak berhenti beristighfar sembari Memohon perlindungan Allah dari segala godaan yang bisa menghancurkan kokohnya bangunan cintaku dan Mas Agus. Tak terasa bulir bening berjatuhan membasahi pipi. "Mas Agus, maafkan aku," bisikku lirih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI