Mohon tunggu...
Supriyatna
Supriyatna Mohon Tunggu... Penulis - Emosi diujung pena

Menjadi bijak bukan dengan cara mengkritik atau Menasehati Orang lain, Menjadi Bijak berani memberi Solusi bagi permasalahan Orang Lain. " Karena Nasehat bukanlah Solusi, Jadi jangan memberi Solusi dengan cara memberi Banyak Nasehat"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Emosi di Ujung Pena

20 Mei 2020   16:46 Diperbarui: 20 Mei 2020   16:50 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aku melihat lihat sekitar ruangan dan pandanganku tertuju kepada rak tv , dimana di atas rak tersebut ada tiga buah Handphone,

" Nah itu Gua mau jual tuh, buat bayar motor gua ."

Seru deni mengejutkanku,

" ah luh itu kebiasaan , giliran bayar motor selalu jual barang, Pea luh " sahutku

sambil memeriksa Handphone yang mau di jualnya.
dan aku pun tertarik pada salah satu handphone.

" nah ... nah ... ini den Gua demen , Elegan Cool Cowo banget "

sambil memberitahu salah satu handphone miliknya.

" Luh tau aja , itu kan Handphone pakean gua sue "

jawabnya.

" Gua mau bayarin Hp luh , bukan pakaian luh Ngehe.."

ledekku sambil tetap memegang handphone miliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun