Melainkan hal itu atas panggilan nurani demi idealisme “mengubah dunia”. Minimal melalui Indonesia. Dan Jakarta adalah parameter utama untuk mengukur sejauh mana idealisme bisa berkembang dan mengalir jauh. Jakarta adalah Indonesia mini, maka ajang Pilkada DKI 2017 adalah wahana paling tepat untuk mengimplementasikan semua idealisme itu. Sehingga apa yang ada dalam dunia ide, tidak terus mengawang-awang, tapi dapat dibumikan.
Bagi Anies, kalaupun ada kesempatan, itu lebih karena peluang (opportunity) yang harus dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mewujudkan mimpinya membawa perubahan bagi Jakarta dan Indonesia Baru (bila waktunya tiba) menjadi sebuah kenyataan. Tidak hanya menggantung menjadi fatamorgana, apalagi menggantang asap, tapi, benar-benar membumi.
Dan saya berharap ini yang terjadi, bukan karena kepentingan politik jangka pendek. Anies hanya memanfaatkan peluang (opportunity) melalui Pilkada DKI sebagai media dan katalisator untuk mewujudkan semua idealismenya. Minimal dapat membenahi bidang pendidikan di ibukota negeri, sebagai rujukan bagi daerah-daerah lainnya di Indonesia. Indonesia mengajar adalah sebuah gagasan yang hendaknya dapat terus dijaga dan dimekarkan. Kursi DKI-1 dapat membantu untuk terus menjaga asa Indonesia mengajar itu menjadi sebuah candradimuka perubahan wajah negeri. Selamat berjuang Pak Anies Baswedan, hormatku untuk Anda!
Wallahu a’lam bish-shawabi
Makassar, 28092016
Oleh : eN-Te
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H