Mohon tunggu...
Nurdin Taher
Nurdin Taher Mohon Tunggu... Administrasi - Keberagaman adalah sunnatullah, karena itu pandanglah setiap yang berbeda itu sebagai cermin kebesaran Ilahi. Surel : nurdin.en.te.70@gmail.com0

Lahir dan besar di Lamakera, sebuah kampung pesisir pantai di Pulau Solor, Flores Timur. Menempuh pendidikan dasar (SD) di Lamakera, kemudian melanjutkan ke SMP di Lamahala, juga kampung pesisir serta sempat "bertapa" 3 tahun di SMA Suryamandala Waiwerang Pulau Adonara, Flores Timur. Lantas "minggat" ke Ujung Pandang (Makassar) pada Juli 1989. Sejak "minggat" hingga menyelesaikan pendidikan tinggi, sampai hari ini, sudah lebih dari 30 tahun berdomisili di Makassar. Senantiasa belajar dan berusaha menilai dunia secara rasional dengan tanpa mengabaikan pendekatan rasa, ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pigimana Amien Rais, Gubernur Kader PAN Jadi Antek Pemodal?

29 Agustus 2016   21:02 Diperbarui: 29 Agustus 2016   21:19 1853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gbr. : http://regionaldailly.blogspot.co.id/, dan https://m.tempo.co/

Tapi apa hendak dikata, setelah hampir 20 tahun perjalanan reformasi penyakit yang menjadi momok bangsa ini belum juga bersih. Malah, terkesan sebaliknya yang terjadi. Sehingga seharusnya Amien Rais merasa miris karena telah gagal mengantarkan negeri ini ke arah yang lebih baik dan sejahtera, bebas dari KKN. Apalagi seorang “kader terbaik” PAN malah terjebak pada kasus dan penyakit yang beliau ingin sembuhkan, terlibat tindak pidana korupsi dan mungkin pula TPPU.

Publik Indonesia mungkin masih ingat bagaimana seorang Amien Rais begitu marah sehingga harus mencaci maki Gubernur DKI saat ini, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok. Pada kesempatan memberikan pidato di hadapan Kongres Barisan Muda (BM) PAN, Amien Rais menyatakan bahwa Ahok merupakan tipikal pemimpin yang beringas, bengis, dan hampir-hampir seperti bandit. Bahkan lebih jauh Amien Rais menilai bahwa Ahok juga merupakan antek pemodal (lihat sumber).

Patut kita tunggu apa dan bagaimana reaksi Amien Rais ketika mendengar dan menyaksikan bahwa penilaiannya terhadap Ahok ternyata “tidak terbukti”. Yang hadir di hadapannya dan harusnya menjadi tamparan sangat keras ke wajahnya, ketika Amien Rais harus menerima kenyataan bahwa kader "terbaik"? PAN malah yang menjadi antek pemodal.

Ya, Gubernur Sultra, Nur Alam, yang ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK dalam kasus tindak pidana korupsi, dan mungkin akan dijerat pula dengan kasus TPPU, karena telah menyalahgunakan wewenang dalam hal pemberian ijin pertambangan kepada korporasi asing. Atas “kebaikan” hati sang Gubernur, sehingga korporasi asing itu (Hong Kong) memberikan imbalan, balas jasa berupa kickback lebih dari 56 milyar rupiah.

Sebuah angka yang sangat fantastis bagi masyarakat Indonesia, khususnya warga Sultra yang sebagian besar masih jauh dari sejahtera. Keuntungan milyaran yang diperoleh dari pemodal (asing) ini, bukankah memberikan gambaran bahwa Nur Alam merupakan antek pemodal (asing)? Jika begitu, siapa sebenarnya yang menjadi antek pemodal (asing) itu, Ahok atau kader PAN di mata Amien Rais sendiri?

Mari kita tunggu!

Wallahu a’lam bish-shawabi

Makassar, 29 Agustus 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun