Mohon tunggu...
Nurdin Taher
Nurdin Taher Mohon Tunggu... Administrasi - Keberagaman adalah sunnatullah, karena itu pandanglah setiap yang berbeda itu sebagai cermin kebesaran Ilahi. Surel : nurdin.en.te.70@gmail.com0

Lahir dan besar di Lamakera, sebuah kampung pesisir pantai di Pulau Solor, Flores Timur. Menempuh pendidikan dasar (SD) di Lamakera, kemudian melanjutkan ke SMP di Lamahala, juga kampung pesisir serta sempat "bertapa" 3 tahun di SMA Suryamandala Waiwerang Pulau Adonara, Flores Timur. Lantas "minggat" ke Ujung Pandang (Makassar) pada Juli 1989. Sejak "minggat" hingga menyelesaikan pendidikan tinggi, sampai hari ini, sudah lebih dari 30 tahun berdomisili di Makassar. Senantiasa belajar dan berusaha menilai dunia secara rasional dengan tanpa mengabaikan pendekatan rasa, ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Belajar dari Real Madrid, Ahok Lolos dari Lubang Jarum?

13 April 2016   09:35 Diperbarui: 13 April 2016   10:22 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="di Gedung KPK Hendak Menjalani Pemeriksaan Kemarin (12/4/16), Sumber: tribunnews.com"][/caption]Oleh: eN-Te

Kemarin, Selasa (12/4/2016) Basuki Tjahaja Purnama (biasa disapa Ahok) hadir dan menjalani pemeriksaan sebagai saksi oleh Tim Penyelidik KPK untuk memperjelas dan mendalami proses pembelian lahan RS. Sumber Waras. Ahok mendatangi KPK sejak pagi hari dan mulai menjalani pemeriksaan dari 09.00 sampai menjelang tengah malam. Jadi praktis Ahok berada di KPK dan menjalani pemeriksaan selama lebih kurang 12 jam, dan baru keluar dari KPK menjelang tengah malam.

***

Ketika menulis artikel ini saya belum mendapat informasi lengkap tentang hasil pemeriksaan terhadap Gubernur DKI Jakarta (Ahok) oleh KPK atas kasus pembelian lahan RS. Sumber Waras. Saya sengaja tidak terlebih dahulu membaca dan mencari berita secara lengkap terkait pemeriksaan Ahok oleh KPK kemarin itu.

Artikel ini hanya merupakan “reportase” sepintas mengikuti proses pemeriksaan Ahok kemarin. Saya ingin apa yang tertulis dalam artikel ini merupakan hasil reportase dan mungkin juga opini saya pribadi tanpa ada tendensi terpengaruh oleh pemberitaan maupun opini orang lain.

***

Dini hari tadi empat klub sepakbola Eropa menjalani laga penentuan untuk lolos ke putaran semifinal Liga Champions (LC) musim ini. Keempat klub itu adalah klub raksasa Spanyol Real Madrid, Wolfsburg dari Jerman, Menchester City dari Inggris, dan Paris Saint Germain (PSG) dari Perancis. Ke-4 klub Eropa tersebut saling bertemu di lag ke-2 untuk memastikan diri maju ke fase berikutnya, fase semifinal. Real Madrid menjamu Wolfsburg di Santiago Bernabeu dan Manchester City menjamu PSG di Etihad Stadium.

Pada lag pertama Kamis dinihari minggu lalu (7/4/16) Wolfsburg telah menjamu Real Madrid di Stadium Volkswagen Arena dengan keunggulan agregat sementara 2-0. Begitu pula dengan PSG telah bertemu dengan Manchster City dengan agregat sementara 2-2.

Lag ke-2 dinihari tadi merupakan laga hidup mati. Laga dinihari tadi sebagai penentuan siapa di antara empat klub raksasa itu berhak mendapat tiket semifinal LC musim ini.

Berdasarkan hasil sementara pada lag pertama tergambar bahwa Real Madrid harus sedikit lebih bekerja keras agar dapat lolos. Mengingat pada pertemuan pertama mereka ketinggalan 2 gol tanpa balas. Karena mereka harus lolos dengan agregat minimal 3-2, maka Real Madrid mengemban misi sangat berat. Real Madrid harus mampu menjinakkan Wolfsburg dan membalikkan keadaan dengan kemenangan minimal 3 gol tanpa balas.  

Lain halnya dengan Manchester City. Mengingat Manchester City mampu menahan imbang PSG di kandang lawan. Bagi Manchester City misi untuk dapat lolos ke babak selanjutnya di LC musim ini sedikit lebih ringan, karena hanya membutuhkan hasil akhir pada lag ke-2, 0-0.

Karena itu, posisi Rel Madrid pada pertemuan di lag ke-2 LC musim ini ibarat berada di lubang jarum. Akan tetapi, semua rintangan untuk dapat lolos dari lubang jarum tersebut terlewati dinihari tadi. Hal itu dapat diperoleh karena Real Madrid mempunyai bomber haus gol yang sangat fantastis, seperti Christiano Ronaldo (CR-7). Berkat sumbangan trigol (hatrick) CR-7 ke gawang Diego Benaglio, Real Madrid dengan mantap melaju ke babak semifinal LC musim ini. Sementara di laga lain, Manchester City memastikan lolos berkat kemenangan 1-0 atas PSG, dan berhak melaju ke fase semifinal dengan agregat 3-2.  

***

Jika CR-7 mampu memberikan warna tersendiri pada pertemuan ke-2 Real Madrid versus Wolfsburg dinihari tadi, apakah Ahok juga dapat lolos dari lubang jarum KPK?

Mari coba kita melakukan penerawangan untuk melihat kemungkinan tersebut. Akan tetapi sebelum itu, perlu ditegaskan bahwa dalam hal kasus tindak pidana korupsi (tipikor), kita berharap KPK tidak tebang pilih. Siapapun yang terindikasi terlibat dalam kongkalikong menjarah kekayaan dan keuangan negara harus diseret untuk mempertanggungjawabkannya. Tak terkecuali seorang Ahok sekalipun.

***

Setelah menjelang tengah malam Ahok rampung diperiksa oleh Tim Penyelidik KPK. Ahok kemudian bergegas keluar dari ruang pemeriksaan. Sebelum hendak memasuki mobil untuk meninggalkan gedung KPK, seperti biasa Ahok memberikan keterangan pers. Keterangan yang disampaikan Ahok tersebut berdasarkan pertanyaan yang diajukan wartawan.

Terlihat jelas bahwa sikap Ahok tidak seperti biasanya setelah keluar dari ruang penyelidik KPK. Seperti ada beban yang sungguh berat yang sedang ia pikul. Sikapnya yang blak-blakan dan explosif tidak (lagi) terlihat. Ahok hanya menjawab pertanyaan secara normatif saja. Hal itu menimbulkan pertanyaan, apakah “belang” Ahok sekarang sudah diketahui oleh KPK? Sehingga Ahok tidak lagi menunjukkan sikap garang nan cenderung menantang? Mungkinkah Ahok sekarang (seperti merasa) berada di lubang jarum? Atau lebih jauh Ahok (juga seperti merasa) sekarang berada pada posisi di ujung tanduk?

Jika dugaan itu benar, maka sangat mungkin Ahok harus menguburkan mimpinya dalam-dalam untuk maju mencalonkan diri sebagai calon gubernur di Pilgub DKI 2017 nanti. Posisi seperti berada di lubang jarum atau di ujung  tanduk merupakan kondisi kritis dan sangat rawan.

***

Dengan telah diperiksanya Ahok oleh KPK sedikit banyak telah memenuhi ekspektasi dari lawan-lawan politiknya. Karena selama ini lawan-lawan politik Ahok di DPRD DKI telah mengerahkan berbagai “kekuatan”, termasuk mendatangi KPK untuk mendesak agar segera diperiksa Ahok sehubungan dengan kasus pembelian lahan RS. Sumber Waras.

Langkah selanjutnya yang diharapkan oleh lawan-lawan politik maupun publik umumnya, agar KPK tidak hanya berhenti pada tahap penyelidikan semata. Tapi bila dalam proses pemeriksaan kemarin terbukti ada indikasi keterlibatan Ahok dalam kasus pembelian lahan RS. Sumber Waras, maka harus segera ditingkatkan ke tahap penyidikan dengan menetapkan tersangka. Termasuk pula menetapkan Ahok sebagai tersangka  apabila ditemukan dua alat bukti yang cukup. Dengan begitu KPK sudah dapat “memenuhi” keinginan H. Abraham Lulung Lunggana, Wakil Ketua DPRD DKI, yang mengatakan, “jika dia KPK langsung akan mengenakan Ahok dengan rompi orange”.   

***

Ahok memang telah memutuskan untuk maju mencalonkan diri sebagai calon gubernur (Cagub) di Pilgub DKI 2017. Untuk memenuhi ambisinya tersebut maka Ahok harus dapat mengumpulkan dukungan warga yang dibuktikan dengan formulir dukungan dan KTP warga sesuai dengan syarat minimal.

Ahok memang telah memutuskan “menggunakan jasa” relawan Teman Ahok (TA) untuk mengumpulkan KTP dukungan agar dapat maju melalui kendaraan jalur independen. Dan kemarin, bertepatan dengan Ahok diperiksa KPK, relawan TA telah men-daclare sekaligus mengadakan syukuran dengan memotong tumpeng atas keberhasilan mereka telah mencapai target minimal, bahkan lebih, mengumpulkan formulir dan KTP dukungan warga ibukota.

Namun demikian, di satu sisi Ahok bersyukur telah memenuhi syarat dapat maju mencalonkan diri sebagai cagub pada Pilgub DKI 2017. Tapi Ahok juga harus bersiap-siap bila mimpinya itu hanya tinggal mimpi.

Berbagai kasus yang sedang ditangani KPK, seperti RS. Sumber Waras dan kasus OTT terhadap M. Sanusi dalam penyuapan pembahasan Raperda Reklamasi Teluk Jakarta masih membawa-bawa namanya. Kondisi itu merupakan sesuatu yang kritis dan rawan sehingga masih menempatkan Ahok pada posisi berada di lubang jarum.

***

Ahok mesti belajar dari CR-7 yang dapat keluar dari tekanan dan membuktikan kemampuannya membawa Real Madrid lolos dari lubang jarum. Real Madrid harus bangga memiliki bomber sekelas CR-7, yang telah dengan gemilang mengantarkan Real Madrid ke fase semifinal LC musim ini. Kontribusi CR-7 itu membuat Real Madrid optimis menatap gelar ke-11 LC musim ini.

Ahok juga harus memberikan kepastian kepada relawan TA agar usaha mereka telah mengumpulkan formulir dan KTP warga yang mendukungnya melalui jalur indepeden tidak menjadi sia-sia. Ahok harus membuktikan bahwa dirinya clean dari semua kasus yang ditudingkan kepadanya selama ini oleh lawan-lawan politiknya. Jika Ahok mampu membuktikan hal tersebut maka kemungkinan langkahnya maju di Pilgub DKI 2017 tidak akan terbendung. Syaratnya adalah Ahok harus memberikan garansi bahwa ia bersih dari semua hiruk pikuk tudingan dan tuduhan terlibat dalam tipikor. Minimal Ahok harus mampu “menghindar” dari perangkap lubang jarum KPK sehingga dapat menghindarkan dirinya dari ujung tanduk. Mungkinkah? Kita tunggu dan lihat episode selanjutnya dari drama, “Menuju Pilgub DKI 2017”.

Wallahu a’lam bish-shawabi

Ya sudah, selamat membaca, …

Makassar, 13  April  2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun