Mohon tunggu...
Nurdin Taher
Nurdin Taher Mohon Tunggu... Administrasi - Keberagaman adalah sunnatullah, karena itu pandanglah setiap yang berbeda itu sebagai cermin kebesaran Ilahi. Surel : nurdin.en.te.70@gmail.com0

Lahir dan besar di Lamakera, sebuah kampung pesisir pantai di Pulau Solor, Flores Timur. Menempuh pendidikan dasar (SD) di Lamakera, kemudian melanjutkan ke SMP di Lamahala, juga kampung pesisir serta sempat "bertapa" 3 tahun di SMA Suryamandala Waiwerang Pulau Adonara, Flores Timur. Lantas "minggat" ke Ujung Pandang (Makassar) pada Juli 1989. Sejak "minggat" hingga menyelesaikan pendidikan tinggi, sampai hari ini, sudah lebih dari 30 tahun berdomisili di Makassar. Senantiasa belajar dan berusaha menilai dunia secara rasional dengan tanpa mengabaikan pendekatan rasa, ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Belajar dari Real Madrid, Ahok Lolos dari Lubang Jarum?

13 April 2016   09:35 Diperbarui: 13 April 2016   10:22 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena itu, posisi Rel Madrid pada pertemuan di lag ke-2 LC musim ini ibarat berada di lubang jarum. Akan tetapi, semua rintangan untuk dapat lolos dari lubang jarum tersebut terlewati dinihari tadi. Hal itu dapat diperoleh karena Real Madrid mempunyai bomber haus gol yang sangat fantastis, seperti Christiano Ronaldo (CR-7). Berkat sumbangan trigol (hatrick) CR-7 ke gawang Diego Benaglio, Real Madrid dengan mantap melaju ke babak semifinal LC musim ini. Sementara di laga lain, Manchester City memastikan lolos berkat kemenangan 1-0 atas PSG, dan berhak melaju ke fase semifinal dengan agregat 3-2.  

***

Jika CR-7 mampu memberikan warna tersendiri pada pertemuan ke-2 Real Madrid versus Wolfsburg dinihari tadi, apakah Ahok juga dapat lolos dari lubang jarum KPK?

Mari coba kita melakukan penerawangan untuk melihat kemungkinan tersebut. Akan tetapi sebelum itu, perlu ditegaskan bahwa dalam hal kasus tindak pidana korupsi (tipikor), kita berharap KPK tidak tebang pilih. Siapapun yang terindikasi terlibat dalam kongkalikong menjarah kekayaan dan keuangan negara harus diseret untuk mempertanggungjawabkannya. Tak terkecuali seorang Ahok sekalipun.

***

Setelah menjelang tengah malam Ahok rampung diperiksa oleh Tim Penyelidik KPK. Ahok kemudian bergegas keluar dari ruang pemeriksaan. Sebelum hendak memasuki mobil untuk meninggalkan gedung KPK, seperti biasa Ahok memberikan keterangan pers. Keterangan yang disampaikan Ahok tersebut berdasarkan pertanyaan yang diajukan wartawan.

Terlihat jelas bahwa sikap Ahok tidak seperti biasanya setelah keluar dari ruang penyelidik KPK. Seperti ada beban yang sungguh berat yang sedang ia pikul. Sikapnya yang blak-blakan dan explosif tidak (lagi) terlihat. Ahok hanya menjawab pertanyaan secara normatif saja. Hal itu menimbulkan pertanyaan, apakah “belang” Ahok sekarang sudah diketahui oleh KPK? Sehingga Ahok tidak lagi menunjukkan sikap garang nan cenderung menantang? Mungkinkah Ahok sekarang (seperti merasa) berada di lubang jarum? Atau lebih jauh Ahok (juga seperti merasa) sekarang berada pada posisi di ujung tanduk?

Jika dugaan itu benar, maka sangat mungkin Ahok harus menguburkan mimpinya dalam-dalam untuk maju mencalonkan diri sebagai calon gubernur di Pilgub DKI 2017 nanti. Posisi seperti berada di lubang jarum atau di ujung  tanduk merupakan kondisi kritis dan sangat rawan.

***

Dengan telah diperiksanya Ahok oleh KPK sedikit banyak telah memenuhi ekspektasi dari lawan-lawan politiknya. Karena selama ini lawan-lawan politik Ahok di DPRD DKI telah mengerahkan berbagai “kekuatan”, termasuk mendatangi KPK untuk mendesak agar segera diperiksa Ahok sehubungan dengan kasus pembelian lahan RS. Sumber Waras.

Langkah selanjutnya yang diharapkan oleh lawan-lawan politik maupun publik umumnya, agar KPK tidak hanya berhenti pada tahap penyelidikan semata. Tapi bila dalam proses pemeriksaan kemarin terbukti ada indikasi keterlibatan Ahok dalam kasus pembelian lahan RS. Sumber Waras, maka harus segera ditingkatkan ke tahap penyidikan dengan menetapkan tersangka. Termasuk pula menetapkan Ahok sebagai tersangka  apabila ditemukan dua alat bukti yang cukup. Dengan begitu KPK sudah dapat “memenuhi” keinginan H. Abraham Lulung Lunggana, Wakil Ketua DPRD DKI, yang mengatakan, “jika dia KPK langsung akan mengenakan Ahok dengan rompi orange”.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun