Link berita itu berbunyi, “Merasa gagal Jokowi menyerahkan pemerintahan kepada Prabowo pada 20 Oktober” (Republika.co.id). Karena saya tidak berhasil membuka link tersebut, maka saya jadi berpikir mungkinkah Islam yang saya anut, yang mengajarkan tentang kejujuran, telah dicemari oleh tangan-tangan kotor yang tidak bertanggung jawab? Mengapa media (Islam) begitu mudah digunakan sebagai sarana untuk menyebarkan berita bohong alias hoax? Menyedihkan!
Meski saya tidak berhasil mendapat informasi yang sebenarnya dari link “merasa gagal ...”, saya tetap penasaran menunggu apa yang terjadi pada 20 Oktober 2015 yang lalu. Adakah hal yang dramatis akan terjadi pada hari itu? Peralihan kekuasaan, dari seorang Presiden yang dipilih melalui proses pemilu yang penuh dengan drama kepada seorang kompetitor. Sungguh saya sendiri merasa gagal untuk memahami, di mana logikanya, seorang Presiden karena “merasa gagal” kemudian harus menyerahkan kekuasaannya, bukannya yang secara konstitusional seharusnya kepada Wakilnya, ini malah diserahkan kepada kompetitornya. Ataukah karena pengetahuan saya yang belum sampai ke situ?
Sampai saat ini, saya sendiri masih bertanya-tanya, kalaupun terjadi hal yang demikian, bukankah itu menyalahi konstitusi? Terus di mana letak relevansinya, seorang Presiden karena “merasa gagal”, kemudian mundur teratur lantas menyerahkan kekuasaannya kepada kompetitornya, malah mantan pula? Apa dikira dengan menyerahkan kekuasaan kepada mantan kompetitor itu, lantas Indonesia dapat dirubah “kondisinya” menjadi baik dalam sekejap. Ibarat - mantan kompetitor itu - mempunyai “tuah” lantas datang sambil membaca simsalabim abrakadabra, kemudian membalik telapak tangannya, maka Indonesia akan menjadi negeri ibarat cerita dongeng 1001 malam? Aya aya wae, ...
Ya sudah begitu saja, selamat membaca!
Wallahu a’lam bish-shawabi
Makassar, 23 Oktober 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H