Spontan mereka menjawab, "Badu, Bu."
Nino yang duduk di samping Badu berkomentar, "Dia sebenarnya mau kentut di luar, tetapi dia malu mau izin, Bu."
Pengalaman mengajar anak sekolah dasar sungguh luar biasa. Terkadang menyenangkan dan kadang juga menyedihkan. Mengajar di kelas itu paling menyenangkan waktu adanya interaksi dan komunikasi antara guru dan anak didiknya.
Hati ini terasa bahagia, apabila anak didik paham apa yang aku ajarkan. Aku berusaha menambah wawasan dengan mengikuti pelatihan dan webinar pendidikan. Berbagi ilmu dengan anak didik sangat indah.
Saat tidak menyenangkan ketika melihat karakter anak didik yang berbeda-beda. Ada yang patuh dan rajin. Ada anak didik yang nakal dan malas. Bahkan ada yang tidak patuh pada aturan sekolah. Ada anak yang suka mengganggu temanya, berlari-lari, berteriak-teriak, memukul-mukul meja, bahkan ada yang tak mau mengerjakan tugas, baik menulis ataupun membaca.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepatnya. Tibalah masa UAS, saat pelaksanaan ujian semester.
Anak didik mengerjakan dengan tenang, seakan-akan tak ada masalah. Selesailah sudah tugas mereka dan jawaban beserta soal pun dikumpulkan.
Setelah semua jawaban terkumpul, keningku mengyernyit dan mata terbelalak membaca jawaban yang mereka tulis di lembar jawaban. Satu per satu jawaban itu kubaca.
Nisa, menulis jawaban: Penuh dengan teka teki.
Yono, soal yang diberikan diisi dengan jawaban: Sesuai dengan keinginan Bu Guru.
Sinta menuliskan jawaban makanan kesukaannya.