2. Mengadakan Test Massive dan melacak kontak-kontak orang yang terinfeksi
Jerman melakukan test Covid-19 secara massive sejak awal Maret. Bahkan, saya masih ingat, saat keputusan untuk WFH dan SFH ini masih tahap dipertimbangkan, beberapa titik di negara bagian Baden-württenberg (ibu kota Stuttgart) telah mengadakan pemeriksaan terhadap kendaraan yang lewat (kebetulan saya bekerja di negara bagian ini).
Jika ingin mengontrol pandemi ini maka kita harus tau siapa yang terinfeksi. Bagaimana caranya? Melakukan test! Seperti anjuran badan kesehatan dunia (WHO), "Test, test, test!"
Anjuran ini lah yang menjadi benang merah buat Jerman. Seperti pernyataan menteri kesehatan di tv, terkait alasan tingkat kematian yang rendah tersebut, faktanya, Jerman melakukan sangat banyak test dan diagnosa laboratorium. Disebutkan juga, sepanjang Maret, ada sebanyak 500 ribu test per minggu.Â
Sejak April ditargetkan bisa melakukan test sebanyak 100.000 sampai 150.000 per hari.
Melakukan banyak test adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengontrol pandemi saat ini. Target pemerintah melakukan banyak test adalah agar orang yang positif terinfeksi bisa segera ditangani.
Selain itu, dengan mengetahui orang positif terinfeksi, semua orang yang pernah kontak bisa segera dilacak. Jadi, semakin cepat juga terkontrol penyebarannya.Â
Karena itu, siapapun tidak boleh lengah dan harus segera bertindak setelah mengetahui indikasi awal Covid-19 ini. Masih ingat, 28 Februari lalu, saat satu orang karyawan di Düsseldorf terinfeksi, setelahnya 1.500 karyawan lainnya mesti dikarantina.Â
3. Rasa Percaya Masyarakat terhadap Pemerintah
Tidak mudah memutus rantai penularan Covid-19 saat ini, namun, tidak berarti tidak mungkin diperlambat penularannya. Karena itu kerjasama semua pihak diperlukan. Tidak hanya pemerintah yang sigap, tapi juga masyarakat yang siap diajak bekerjasama.Â
Disebutkan oleh artikel The New Yorks Time, bahwa keberhasilan Jerman mengatasi pandemi ini, selain karena melakukan banyak test dan sistim kesehatan yang mendukung (tersedianya perawatan intensif yang cukup), juga, rasa percaya masyarakat terhadap pemerintah.