Mohon tunggu...
Emil WE
Emil WE Mohon Tunggu... road and bridge engineer -

Seorang penikmat sastra, anggota forum diskusi sastra “Bengkel Imajinasi”, anggota Adventurers and Mountain Climbers (AMC 1969) Malang, kini tinggal di kampung kecil di Jawa Timur sehabis menekuni profesinya sebagai urban di Jakarta. Gemar menulis di alam bebas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerpen: Perempuan di Atas Kereta

28 Desember 2010   22:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:17 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"kepala gepeng, usus semburat, seperti tikus sawah digerebek pemburu hama," tatap matanya yang sebelumnya teduh berangsur menyala.

Setannn !! aku tersentak. Aku kelabakan.

"boleh saya minta air minumnya, Pak ?"

Sial !!! aku kebingungan mencerna kalimatnya. Aku kelimpungan. Tingkahku serupa anak ayam diintai alap-alap.

Tatap matanya menunggu. Aku membisu. Roda-roda kereta yang terpacu perlahan terasa kaku.

"Pak, boleh saya minta air minumnya ?"

Aku berdiri. Aku tak menyahuti. Kuambil botol air di papan jendela secepat-cepatnya. Aku pun melangkah pergi. Cepat. Cepat. Detak jantungku serasa mati. Laju kereta kian melambat, aku tahu sebentar lagi berhenti.

"Setan !! minggir kalian !!"

Kusibak-sibak pemuda kampungan yang nongkrong di tangga bordes. Secepat-cepatnya aku bersiap meloncat. Jlegg ! aku mendarat dengan sempurna. Untuk terakhir kali kutoleh perempuan di atas kereta itu. Tapi-

Setan betina !! rupa-rupanya ia terus memanahku dengan ribuan tanya. Kuayun langkahku cepat-cepat menuju peron stasiun. Kulintasi jalur-jalur kereta api. Jalur 3, jalur 2, hawa di sekelilingku serasa mati.

Prittt pritt priitttt !!! ....... HOI !! AWAS, PAK !! AWAS !!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun