Mohon tunggu...
Emilia Kurniasari
Emilia Kurniasari Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia

Dosen Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Efektivitas Implementasi Program Keluarga Harapan

20 Februari 2019   11:21 Diperbarui: 20 Februari 2019   11:34 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hasilnya menunjukkan bahwa 68% RTSM menggunakan anggaran PKH secara kurang efektif dalam artian hanya digunakan sebagian sesuai peruntukkannya, misalnya anggaran untuk mengakses layanan kesehatan hanya digunakan sebagian yang benar-benar diperuntukkan untuk keperluan kesehatan.

Data di atas barang kali tidak dapat sepenuhnya menggambarkan efektivitas PKH dalam menanggulangi kemiskinan. Namun setidaknya dapat memberikan gambaran bahwa menganggarkan dana bantuan penanggulangan kesehatan saja tidak cukup. Pengawasan dan pembimbingan terhadap sasaran PKH dalam memanfaatkan dana yang dianggarkan juga menjadi hal yang penting. Jika bantuan yang diberikan tidak disertai dengan unsur pendidikan pengelolaan hidup jangka panjang bagi sasaran PKH, maka sasaran PKH hanya akan terus bergantung pada bantuan yang secara berkala diberikan oleh pemerintah tanpa memikirkan bagaimana mereka harus mempersiapkan kehidupan jangka panjang walaupun tanpa bantuan pemerintah. 

Walaupun terindikasi kurang efektif, namun implementasi PKH untuk menanggulangi kemiskinan sangat perlu diapresiasi dan didukung oleh seluruh lapisan masyarakat agar dapat semakin baik dan tepat sasaran. Dengan demikian, PKH dapat semakin bermanfaat dan mungkin saja kedepan dapat mengembangkan implementasinya melalui berbagai program lainnya yang bukan saja berfokus pada aspek ekonomi, namun juga aspek-aspek kehidupan sosial masyarakat lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun