Pak Em-Ha      : "Nih, hasilnya!" (Pak Guru menunjukkan 6 bagian darihasil lipat kertas F 4)
Murid-murid mengangguk.
Pak Em-Ha      : "Itulah tadi kenapa Pak Em-Ha bilang, solusi dari masalah ini kito perlu duo. Yang pertamo, kito banyak-banyak bangun kesadaran keuangan mealui pendidikan di sekolah. Yang keduo, kito perlu beli asset tanah, emas, rumah dan lainnyo!"
Murid-murid serentak bertanya, "Jadi kito gak boleh nabung duit Pak?
Pak Em-Ha      : "Mau simpan rupiah boleh, gak mau simpan rupiah juga boleh, mau simpan rupiah secukupnya juga boleh! Utamakan rupiah daripada dolar!" kito ado keperluan sehingga perlu simpanan uang , ado jugo orang yang tak pakai bank selamo hidupnyo, tengok suku pedalaman hutan terjauh, terpencil tuh!"
Pawas: "Pak Em-Ha ni dak cinto dengan rupiah!"
Pak Em-Ha      : "Kito cinta rupiah dengan kesadaran kelemahan dan keunggulan sistem ini secara nasional maupun global, ini kalau tidak salah, adalah warisan sejarah Perang Dunia II, Karena dimenangkan oleh AS dan wajar mata uang global adalah dolar AS. Sejarah menghasilkan ulangan lama atau hasilnya bisa jadi hal baru. Agak sulit beli aset kalau gak ada uang kecuali sistem barter, namun kito dak jugo cinta buta sehingga lupa beli aset."
Bagas: "Emangnya keunggulan uang kertas apa Pak?"
PAwas  : "Jelaslah unggul Gas... Gas... mudah pecahannya!"
Bagas   : "Ah Uang kecil 25 rupiah emangnyo ado? Itu bukan keunggulan!"
Pak Em-Ha  : "Udah, udah, .... Fokus aja kita duo solusi tadi!"
Rakan   : "Denger-denger anggaran 2025, ada makan siang gratis Pak?