Namun, yang jelas kesimpulan yang benar adalah darah di Pisau dan Baju Rudi menjadi petunjuk bahwa Rudi diduga kuat membunuh Tomi karena hasil analisis DNA darah tersebut sama dengan DNA darah Tomi.
Perhatikan teknik analisis fragmen DNA berikut ini!
Jaringan (kumpulan sel) tubuh dalam jumlah kecil dapat tertinggal di TKP. Misal air mani dan darah atau jaringan lainnya. Sel ini mengandung DNA dalam nukleus (inti sel) dan mitokondria (organel tempat respirasi seluler). Bahkan sperma pun mengandung DNA sehingga dapat menjadi petunjuk dalam kasus pemerkosaan.
Â
Apa beda bukti dan petunjuk?
Saya tidak dalam perpektif ilmuwan di bidang kriminologi atau detektif. Tapi menurut logika, bukti misalnya di TKP terekam kamera CCTV. Sedangkan petunjuk misalnya, seperti hasil analisis fragmen retiriksi dengan southern blotting (melibatkan elektroforesis gel) memungkinkan untuk membandingkan DNA dari individu maupun spesies yang berbeda (lihat kembali contoh Tomi: korban; Rudi dan Robi: Tersangka ).
Mungkin setelah menyimpan petunjuk dan bukti tugas selanjutnya yang berkaitan adalah mengorek informasi motif pembunuhan. Ini menjadi rangkaian untuk kesimpulan besar. Karena itu barangkali Polda Bali bekerja hati-hati dan meminta masyarakat mempercayakan kepolisian untuk mengungkap kasus pembunuhan ini.
Â
Bagaimana Kabar Kartu INAFIS?
Di AS database sidik jari telah sangat maju. Klien dapat mencocokkan sidik jari dalam waktu yang tak lama, service ini luar biasa, layanan 24 jam. Apakah itu Integrated Automated Identification System (IAFIS)? Merupakan sistem sidik jari nasional dan sejarah kriminal yang merespon permintaan dan layanannya 24 jam. Bagaimana dengan di Indonesia?