Mohon tunggu...
Em Fardhan
Em Fardhan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

I'm not a good person, but I'll try.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Itidraj

17 Desember 2022   14:32 Diperbarui: 17 Desember 2022   14:37 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namun, takdir berkata lain. Kesenangan yang ekstrim itu nyatanya tak bertahan lama.

Suatu malam dengan tubuh yang kering, layu, dan pucat. Ia memanggil Jinlay lagi. Ada apa gerangan?

Begitu Jinlay muncul. Bardi segera menjatuhkan diri di depannya.

"Aku masih punya satu permintaan lagi, kan, jin? Aku ingin minta satu itu untuk saat ini?"

Jinlay awalnya kaget. Kenapa bosnya menjadi begitu rupa keadaannya.

"Yaelah, Bos. Kenapa you jadi macam mayat hidup. Jadi gak like lagi deh akyu. Ga gemoy, ih. Jelek. Kek se tong. Bentar lagi me tong."

"Sudah, Jin. Saya gak mau banyak basa-basi. Saya sadar. Saya cuman minta satu permintaan lagi. Kembalikan keadaan saya seperti dulu. Pliss."

Jinlay agak terkejut. Apa bosnya sudah gila?

"Eh, nape lu, Bos. Aneh. Kok malah minta dikembalikan. Kenapa, Bos?" Diam-diam penasaran juga Jinlay.

"Tahu, nggak? Kamu masih ingat, kan, terakhir aku minta apa? Nah, sekarang aku dikejar-kejar wanita. Bayangkan. Setiap saat aku mesti melayani mereka. Lalu harta-harta setiap saat bermunculan. Aku tak tahu lagi buat apa itu harta. Juga tahtaku. Aku dituntut makin besar ini dan itu. Bikin pusing kepalaku. Mau pecah rasanya. Plis, Jin. Jadikan aku seperti semula. Aku tidak tahan," ucap Bardi gemetaran. Matanya celingukan seperti takut akan sesuatu.

"Cepat, sebelum wanita-wanita dan anak-anak buahku mengejarku. Plis, " ibanya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun