Bajing yang dibeli dipelihara dalam sangkar kawat, tetapi seringkali juga dibawa dan dilepas dalam ruangan makan, ruang duduk dan tamu, karena sudah terbilang jinak. Saat dipindah atau diambil dari sangkarnya, bila terkejut karena dipegang ia sering reflek menggigit dengan gigi serinya yang terbilang setajam silet, sehingga berdarah darah digigitnya. Perilaku tersebut sudah merupakan reflek alamiahnya, walaupun kita sudah mencoba berhati hati memegangnya.
Anak perempuan saya yang tertua terbilang berani memegangnya, dan ia yang sering memberinya makan. Sering ia di ajak bermain dikebun, dan dilepaskan di batang pohon kelapa gading, naik hingga ke puncak pohon depan rumah. Jika di ruangan ia sering berlari kian kemari, dan diam dipunggung kursi atau punggung manusia. Bajing memang sering meninggalkan bau khas bajing yang kuat, sehingga sering tercium kemana mana, saat diruang makan, maupun di kursi bekasnya. Sayang, karena tak tahu cara mengembang biakkan bajing, akhirnya ia cuma tinggal cerita kisah ini saja.
Baru baru ini, ada anak burung kutilang belajar terbang yang jatuh di halaman depan, di bawah pohon mangga. Burung burung kutilang liar itu, memang sering singgah maupun bersarang di pohon pohon dalam kebun. Cucu perempuanku yang pertama kali melihat dan berteriak ada burung jatuh di depannya. Singkat kata, kuambil dan kucoba kuletakkan di atas batang kembang agar bergambung kembali dengan induknya yang ribut mencicit bersama rombongannya mencari anak kutilang tersebut. Tapi, seharian tak ada kemajuan akhirnya kuambil dan kutaruh dalam dos aqua. Karena masih anak kutilang, lebih baik kuberikan pada kakak istriku yang lebih telaten memelihara khewan dan memang penggemar burung. Ia bertanya, biasanya ada dua.
Benar saja, esok harinya dijumpai anak kutilang kedua, dibalik pepohonan yang kemarin tak terlihat, akhirnya keduanya kuserahkan juga padanya, sayang yang kedua keburu mati, karena sudah terlampau lemah. Adapun yang seekot lagi, telah tumbuh sehat dan ekornya yang tadinya masih pendek telah memanjang serta mulai belajar berkicau. Burung kutilang adalah juga termasuk burung yang terbilang jinak, terutama jika dipelihara dari kecil. Tetapi sejinak jinak burung, tetap saja bila dilepaskan di alam bebas akan terbang tak kembali. Berbeda bila memilihara burung merpati, yang selalu akan kembali dan berkembang biak di sarang rumahnya.
Akhirnya,
Dari beberapa kali pengalaman memelihara khewan peliharaan, yang bukan dimaksudkan untuk hobby atau tujuan tertentu. Terdapat hal hal yang menarik. Sejinak jinak burung dan hewan liar lain, tetap saja naluri bebas alamiah merupakan panggilan alam. Betapapun kita mengupayakan kedekatan, sampai tingkat sangat sentimentil sekalipun, tak dapat menghilangkan naluri bebas merdeka mereka, Jika Khewan saja memiliki naluri demikian, mengapa kita manusia ingin menaklukkan dan mengikat manusia tunduk dan patuh pada sebuah aturan dan pengekangan kebebasan manusia, sebab secara naluri kita juga ingin bebas dan merdeka.
Bandung, Sabtu, 3 Juli 2015
Cerah, cukup dingin 24 ºC
Â
Sumber Gambar/Photo: