Mohon tunggu...
Emaridial Ulza
Emaridial Ulza Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

"Aku ramah bukan berarti takut. Aku tunduk bukan berarti takluk" BOX Twiiter:@emaridialulza Blog: www.emaridialulza.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Anak Panah Muhammadiyah di Era Revolusi Industri 4.0

21 Oktober 2018   23:11 Diperbarui: 21 Oktober 2018   23:25 2285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pertumbuhan pemuda Muhammadiyah pada dekade 1930-an tergolong dinamis, dan paruh kedua dekade itu setiap cabang memiliki bagian Pemuda Muhammadiyah. Barulah pada tahun 1937 pelaksanaan konferensi Pemuda Muhammadiyah dilakukan diseluruh daerah.

Gerakan Pemuda Muhammadiyah mampu memberikan kontribusi yang nyata sebagai anak panah dari Muhammadiyah sebagai induk dari organisasi. Ketika KH. Ahmad Dahlan menjadi anak panah untuk kampungnya maka pemuda Muhammadiyah harus siap menjadi anak panah untuk Muhammadiyah. Anak panah yang benar-benar baik kualitasnya dari segi emosional maupun spiritual.

Salah satu contoh anak panah Muhammadiyah yang baik dari segi emosional dan spiritual adalah Panglima Besar Jenderal Sudirman. Anak muda ini menjadi contoh yang luar biasa dimana dibesarkan dari gerakan Muhammadiyah dan mampu memberikan kontribusi yang nyata bagi orang banyak. Sudirman benar-benar mampu mewujudkan motto perjuangan Pemuda Muhammadiyah untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.

Hal ini terlihat dalam fakta sejarah Sudirman tercatat memimpin pasukannya dalam keadaan sakit parah dimana paru-paru yang hanya tinggal sebelah, menjual perhiasan istrinya untuk modal perjuangan, berpindah dari hutan ke hutan, dengan kondisi medan yang sangat berat, dibayang-bayangi pengejaran tentara Belanda melalui udara maupun darat.

Berkat didikan yang beliau dapatkan dari Muhammadiyah melalui Hizbul Wathan/ Pemuda Muhammadiyah kedisplinan yang tinggi, daya juang, semangat, dan kesabaran pengusiran pasukan Sekutu anak buah dari Jenderal Bethel dari kota Magelang dan Ambarawa berhasil dilakukan.

Dari data dan fakta sejarah pemuda Muhammadiyah ini  terlihat peran pemuda sungguh luar biasa dalam kemajuan suatu organisasi atau negara. Secara umum pemuda memang menjadi harapa dari suatu organisasi ataupun negara.

Misalnya jauh sebelumnya di Jepang terkenal dengan namanya Restorasi Meiji atau lebih dikenal Revolusi Meiji yang terjadi pada tahun 1866 sampai 1869. Pada masa itu Jepang merupakan negara yang miskin, penjarahan dimana-mana, kelaparan, dan perkosaan. Sehingga muncullah revolusi ini yang merupakan rangkaian kejadian di Jepang ketika menyadari bahwa betapa tertinggalnya Jepang dibandingkan dengan negara --negara lainya di dunia setelah datangnya komodor Amerika Serikat Matthew C. Perry.

Komodor Perry datang ke Jepang membuka pelabuhan-pelabuhan untuk kapal-kapal asing yang ingin berdagang. Komodor Perry datang ke Jepang menaiki kapal super besar dilengkapi dengan persenjataan dan teknologi yang canggih. Sehingga Meiji melakukan perubahan-perubahan besar pada struktur politik dan sosial Jepang.

Langkah yang dilakukan Kaisar adalah dengan mengeluarkan sumpah jabatan yang terdiri dari lima pasal yang menggambarkan asas-asas yang harus dianut oleh pemerintahnya, salah satu isinya adalah memerintahkan seluruh pemuda Jepang untuk mencari pengetahuan keseluruh dunia, setelah mendapatkan pengetahuan tersebut maka pemuda Jepang wajib untuk pulang kembali dan membangun negaranya.

Dampak dari perintah kaisar Meiji ini sungguh luar biasa, pemuda --pemuda  Jepang setelah menyelesaikan tugas mencari ilmu di manca negara pulang kembali dengan semangat membangun Jepang lebih baik. Kepulangan pemuda-pemuda ini memunculkan ide bagi Jepang untuk menganut ekonomi pasar bebas di tahun 1868, dan mengadopsi kapitalisme model Inggris dan Amerika Serikat.

Pemuda-pemuda Jepang ini beralasan Negara mereka tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah sehingga membutuhkan bantuan sumber daya alam dari negara lain dan kemudian diolah di negara mereka. Ide pemuda Jepang ini membuahkan hasil yang sangat luar biasa bahkan disebut sebagai keajaiban ekonomi Jepang pada era 1960-an hingga 1980-an.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun