Kami menemui Brock Sutton dari Sutton Farms, generasi ketiga Sutton Farm yang bekerja bersama ayah dan saudara laki-lakinya selama sepuluh tahun terakhir.
Tak seperti petani tradisional, Brock merupakan manajer pertanian yang memiliki latar Pendidikan S2 Master of International Economics and Finance dari University of Queensland.
Saya sendiri cukup terpukau dengan bagaimana pengelolaan pertanian Sutton Farms yang sangat modern. Sutton Farms sangat mengedepankan kualitas, sehingga banyak hasil bumi yang tidak sempurna yang disortir.
Buah dan sayur reject ini kemudian dijadikan pangan untuk peternakan sapi milik keluarga Sutton, sehingga tak ada food waste. Sutton Farms sangat menjaga kualitas, sehingga tak heran jika menjadi supplier bagi supermarket-supermarket ternama di Australia.
Sutton Farms mempekerjakan sekitar 150 orang secara langsung dan tidak langsung (tenaga kerja lepas). Sekitar 60% dari tenaga kerja langsung merupakan warga negara Australia, sedangkan pekerja lepas biasanya merupakan pemegang Work Holiday Visa (WHV). Bekerja di sektor pertanian cukup digemari oleh banyak pencari kerja di Australia.
Hal yang cukup berbeda di Indonesia, dimana lulusan sarjana pertanian pun lebih banyak bekerja di sektor keuangan dan perbankan. Menjadi petani tidak menjadi pekerjaan idaman para calon mertua.
Koala farms
Lokasi kedua yang kami tuju adalah Koala Farms. Beberapa rekan awalnya mengira Koala Farms adalah tempat melihat Koala atau Koala sanctuary. Namun meskipun namanya Koala Farms, anda tak bisa menemukan Koala di sini. Koala Farms hanya nama saja.
Koala Farms didirikan pada tahun 1990 oleh Anthony Staatz, yang menjadi generasi kelima dalam keluarganya yang menjadi petani. Anthony mulai mengembangkan bisnisnya secara perlahan dan berinvestasi pada peralatan dan teknologi pertanian baru.Â
Peralatan dan teknologi ini menjadi katalis bagi Koala Farms untuk dapat menghasilkan produk berkualitas lebih baik dengan biaya yang lebih rendah, menjadikan harganya kompetitif. Saat ini Koala Farms mengelola lahan 1.500 hektar dengan sekitar 80 karyawan.
Irigasi dan PengairanÂ