Mohon tunggu...
ELYZA NURNASYRA
ELYZA NURNASYRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Univesitas Airlangga

Saya merupakan mahasiswi Universitas Airlangga. Saya mempunyai hobi membaca serta memiliki minat pada bidang sosial, bisnis, kesehatan dan hiburan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makanan Halal Memiliki Hubungan yang Erat dengan Kesehatan Tubuh

26 Mei 2023   02:19 Diperbarui: 26 Mei 2023   02:31 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makanan halal | pixels.com

(Q.S. Al-Baqarah: 2/168)

Artinya:

"Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu." 

Seringkali seorang muslim tidak mau tahu apa saja kandungan dalam suatu makanan yang hendak dikonsumsi, padahal sangat penting mengonsumsi makanan halal selain untuk menaati perintah Allah ternyata makanan halal memiliki kaitan yang erat bagi kesehatan tubuh kita, tidak hanya kesehatan jasmani tetapi juga kesehatan rohani.

Dalam Islam, makanan halal merupakan bahan atau barang yang diproses sesuai syariat Islam agar dapat dimakan dan diminum guna memenuhi kebutuhan harian manusia. Selain halal, makanan dan minuman juga harus mengandung sifat thayyib yaitu baik untuk tubuh dan kesehatan serta menerapkan konsep empat sehat lima sempurna sehingga dapat mencapai keseimbangan gizi dan kondisi hormon dalam tubuh juga akan tetap seimbang. Keseimbangan hormon manusia sangat diperlukan untuk menjaga unsur dasar dalam keharmonisan kesadaran dan perasaan hati. 

Para ahli gizi telah melakukan penelitian bahwa dalam pandangan Islam makanan halal memiliki keterkaitan dengan kesehatan tubuh, diantaranya adalah:

  • Sumber Energi

Mengonsumsi makanan halal dengan gizi yang seimbang dapat dijadikan sebagai sumber energi dalam tubuh, sehingga kita dapat melakukan ibadah serta berbagai aktivitas sehari-hari tanpa mudah lelah. 

  • Menjaga Hati dan Akal Pikiran

Selain sebagai sumber tenaga dalam tubuh, ternyata mengonsumsi makanan halal dapat memelihara hati serta akal pikiran manusia. Makanan juga menentukan kehalusan atau kekasaran budi seseorang sehingga dengan badan yang kuat dan budi pekerti yang halus dapat membuka pikiran serta selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah didapat. 

  • Terhindar Dari Berbagai Macam Sumber Penyakit

Manfaat mengonsumsi makanan dan minuman halal yaitu dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh sedangkan makanan dan minuman haram dapat menyebabkan keburukan. Misalnya ketika mengonsumsi minuman keras dapat menjadi awal yang mengakibatkan terjadinya aksi kejahatan. Hal ini disebabkan karena pengaruh minuman keras tersebut yang dapat merusak jiwa serta pikiran. Selain itu, ketika mengonsumsi makanan dan minuman yang berlebihan dapat pula mendatangkan sumber penyakit karena apa yang telah dikonsumsi tidak sesuai dengan kebutuhan. 

  • Memperbaiki Keturunan

Makanan halal dapat memberikan banyak kebaikan, salah satunya untuk memperbaiki keturunan. Apabila orang tua memberi anaknya makanan halal akan menjadikan anak tersebut memiliki akhlak yang baik dengan budi pekerti yang luhur sehingga dapat  terhindar dari sifat membangkang dan susah untuk datur. 

  • Mendapatkan Ridha Allah SWT

Ridha Allah SWT  didapatkan dengan cara menaati segala perintah-Nya yaitu beribadah serta berbuat baik, mengonsumsi makanan dan minuman halal sama dengan kita menaati perintah-Nya karena ketika menyantap apapun yang halal maka ridha Allah akan selalu menyerai kita. Sebaliknya apabila mengonsumsi makanan dan minuman haram akan mempengaruhi diterima atau ditolaknya amal ibadah serta doa yang telah dipanjatkan. 

  • Terhindar Dari Akhlak Madzmumah

Akhlak madzmumah yaitu akhlak tercela dan perbuatan jahat. Sebagai seorang muslim kita wajib menghindari akhlak tercela ini salah satu caranya adalah dengan mengkonsumsi makanan dan minuman halalan thayyiban sehingga dapat meningkatkan tingkat keimanan serta martabat seseorang. 

  • Menuntun ke Surga

Sesuatu yang haram masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi peredaran darah, jalan otak untuk berfikir, ruh serta tidak diterima amalnya selama empat puluh hari. 

Rasulullah SAW pernah menasehati sahabat Ka'ab:

"Wahai Ka'ab bin 'Ujroh, sesungguhnya tidaklah daging (anggota badan) yang tumbuh dan berkembang dari sesuatu yang haram kecuali semua itu lebih berhak dibakar dalam api neraka"

(H.R Tirmidzi No. 614. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadist ini hasan) 

Dari hadist tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak akan diterimanya amal ibadah seseorang apabila di dalam tubuhnya masih terdapat makanan haram. Maka dari itu, kita harus selalu mengonsumsi makanan dan minuman yang halal sehingga dapat menuntun kita ke Surga. 

Logo Halal | tokopedia.com
Logo Halal | tokopedia.com
Kita harus selalu memilih dan memilah makanan yang akan dikonsumsi. Lalu bagaimana cara menentukan apakah makanan tersebut halal atau haram? 

Berikut adalah beberapa kriteria makanan halal:

1. Zat yang terkandung di dalamnya haruslah halal

Kriteria yang paling utama adalah bahan dalam suatu makanan dan minuman tidak mengandung zat yang dilarang oleh Allah. Diantaranya tidak mengandung alkohol, daging babi, daging anjing, darah, bangkai, hewan bertaring, hewan yang disembelih tidak menyebut nama Allah, tidak mengandung kotoran dan najis serta bahan-bahan yang diharamkan lainnya. 

2. Diperoleh dengan cara yang halal

Setelah dipastikan zat yang terkandung di dalam bahan makanan atau minuman tersebut halal, maka cara memperoleh bahan tersebut haruslah dengan cara yang halal pula. Karena apabila dalam memperoleh bahan tersebut dengan cara yang haram (misalnya hasil dari mencuri, perbuatan zina, korupsi, menipu, riba dan sebagainya) maka bahan yang semula halal tersebut akan menjadi haram. 

3. Proses pembuatannya haruslah halal

Selanjutnya makanan dapat dikategorikan halal apabila diproses dengan cara yang halal, yaitu proses pembuatannya tidak tercampur dengan yang haram misalnya peralatan masak tidak bekas digunakan dalam pembuatan makanan atau minuman haram, serta di tempat tersebut tidak adanya barang dan bahan haram sehingga makanan atau minuman yang hendak kita konsumsi dapat dikategorikan halal. 

4. Penyimpanan serta penyajiannya halal

Kriteria yang terakhir yaitu bagaimana makanan atau minuman tersebut disimpan, disajikan hingga siap untuk dikonsumsi. Apabila makanan tersebut disimpan dan disajikan bersamaan dengan bahan atau barang yang haram maka dapat mengubah status makanan halal menjadi haram. 

Makanan halal dikelompokkan menjadi:

  • Sehat

Sumber yang terkandung dalam makanan harus halal dan thayyib yaitu dengan memperhatikan nilai gizi yang lengkap dan sempurna, sehingga dapat dikatakan makanan sehat. 

  • Proporsional

Mengonsumsi makanan harus sesuai dengan kebutuhan. Misalnya kebutuhan lansia, ibu hamil dan menyusui serta kanak-kanak diperlukan lebih banyak sumber gizi dan protein. Karena sejatinya apabila makan dan minum secara berlebihan akan mendatangkan berbagai macam penyakit.

  • Rasa aman

Apabila mengonsumsi makanan haruslah memperhatikan rasa aman, dengan tidak melibatkan hal-hal yang dilarang Allah misalnya riba. Sebaliknya, apabila makanan yang dikonsumsi tidak mengandung rasa aman maka akan membahayakan bagi kesehatan tubuh. 

Adapun ciri-ciri makanan halal adalah:

1. Tidak mengandung babi, anjing atau bahan yang berasal dari babi atau anjing

2. Tidak mengandung khamr dan produk turunannya

3. Semua bahan yang berasal dari hewan haruslah hewan yang halal dan penyembelihannya menurut tata cara syariat Islam

4. Tidak mengandung bahan-bahan yang diharamkan atau tergolong najis seperti: darah, bangkai, kotoran, bahan-bahan yang berasal dari organ tubuh manusia dan lain sebagainya

5. Tempat penyimpanan, pengolahan, pengelolaan dan alat transportasi tidak boleh bercampur dengan barang atau bahan yang digunakan untuk makanan atau minuman haram

Maka dapat disimpulkan bahwa makanan halal sangat berkaitan dengan manfaat bagi kesehatan tubuh. Hal ini dikarenakan makanan halal diproses atau diproduksi dengan memperhatikan prinsip-prinsip kebersihan serta kehalalan yang sesuai dengan syariat Islam. Sebaliknya, bahan-bahan yang terkandung dalam makanan haram akan berbahaya bagi kesehatan tubuh. Tetapi, makanan halal juga harus selalu memperhatikan kandungan dalam makanan tersebut sudah sesuai dan tidak berlebihan sehingga dapat dikatakan sebagai makanan yang sehat, bergizi serta halalan thayyiban. 

DAFTAR PUSTAKA

1. Mulizar, M. (2017). Pengaruh Makanan dalam Kehidupan Manusia : Studi Terhadap Tafsir Al Azhar. Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur'an Dan Tafsir , 1(1), 118-142. https://doi.org/10.32505/at-tibyan.v1i1.35

2. Hasyim Asy'ari. (2011). Kriteria Sertifikasi Makanan Halal Dalam Perspektif Ibnu hazm dan MUI.  53

3. Abdul Manan, Nor Akmal bin. "MAKANAN HALAL DAN BAIK MENURUT PERSPEKTIF AL-QUR'AN (Kajian Tematik dan Pendekatan Ilmu Kesehatan)." 2016, http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/3032.

4. "Bagaimana Kriteria Makanan Halal Menurut Islam? - SDIT Al Hasanah Bengkulu." SDIT Al Hasanah, 5 April 2020, https://sdit.alhasanah.sch.id/pengetahuan-umum/bagaimana-kriteria-makanan-halal-menurut-islam/.

5. "Pentingnya Produk Halal dalam Islam." Kemenag Kaltim, 11 April 2022, https://kaltim.kemenag.go.id/berita/read/515887.

6. "13 Manfaat Makanan Halal Untuk Agama dan Kesehatan - Manfaat.co.id." manfaat - Manfaat.co.id, 2023, https://manfaat.co.id/manfaat-makanan-halal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun