Mohon tunggu...
Elvidayanty Darkasih
Elvidayanty Darkasih Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja lepas

Email : elvi.jambi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Gara-Gara Salah Huruf, Di-cap Anak Durhaka

17 Desember 2020   16:38 Diperbarui: 17 Desember 2020   16:59 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ummi yaa lahnan a'syaqohu
wanasyidan dauman ansyuduhu

Fikulli makanin adzkuruhu
wa-azhollu azhollu uroddiduhu

Saya berusaha memasang telinga baik-baik, meyakinkan diri bahwa saya tidak salah dengar. Kata adzkuruhu  terdengar seperti ankuruhu! 

Jika kalimat "Fikulli makanin adzkuruhu"  artinya adalah setiap tempat aku selalu mengingatnya." Sementara arti kalimat "Fikulli makanin ankuruhu" adalah "di setiap tempat aku mengingkarinya." 

Bayangkan, gara-gara salah satu huruf, huruf "dza" diganti "nun" artinya jadi beda jauh, dari anak yang berbakti, malah jadi anak durhaka. 

"Yah...namanya juga orang baru belajar, dimaklumi ajalah." Ucap seorang teman. Kalo orang baru belajar, seharusnya mau menerima masukan dari orang lain, apalagi kalo benar-benar terpampang nyata salah, di sebuah lembaga pendidikan pula.

"Jadi, mau antum apa sekarang?" Teriak teman saya membalas protes saya. 

"Nah, kan? Masih pake antum, kalo kamu ke aku itu pake bahasa arabnya "anti"  bukan  "antum." ***

Elvidayanty Darkasih, Jambi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun