Ummi yaa lahnan a'syaqohu
wanasyidan dauman ansyuduhu
Fikulli makanin adzkuruhu
wa-azhollu azhollu uroddiduhu
Saya berusaha memasang telinga baik-baik, meyakinkan diri bahwa saya tidak salah dengar. Kata adzkuruhu  terdengar seperti ankuruhu!Â
Jika kalimat "Fikulli makanin adzkuruhu"  artinya adalah setiap tempat aku selalu mengingatnya." Sementara arti kalimat "Fikulli makanin ankuruhu" adalah "di setiap tempat aku mengingkarinya."Â
Bayangkan, gara-gara salah satu huruf, huruf "dza" diganti "nun" artinya jadi beda jauh, dari anak yang berbakti, malah jadi anak durhaka.Â
"Yah...namanya juga orang baru belajar, dimaklumi ajalah." Ucap seorang teman. Kalo orang baru belajar, seharusnya mau menerima masukan dari orang lain, apalagi kalo benar-benar terpampang nyata salah, di sebuah lembaga pendidikan pula.
"Jadi, mau antum apa sekarang?" Teriak teman saya membalas protes saya.Â
"Nah, kan? Masih pake antum, kalo kamu ke aku itu pake bahasa arabnya "anti" bukan  "antum." ***
Elvidayanty Darkasih, Jambi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI