Mohon tunggu...
Elvi Anita Afandi
Elvi Anita Afandi Mohon Tunggu... Lainnya - FAIRNESS LOVER

Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Enam Belas Adab/Akhlak dalam Beribadah Haji yang Harus Jamaah Perhatikan

29 Mei 2023   09:31 Diperbarui: 29 Mei 2023   14:10 1399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suasana di tenda saat wukuf di Arofah musim haji tahun 2019. Doc. pribadi

Jamaah istirahat sejenak setelah tawaf ifadhah. Doc. pribadi
Jamaah istirahat sejenak setelah tawaf ifadhah. Doc. pribadi

Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan:

1. Menjauhi Rofats: Rafats adalah berjima' atau melakukan hal-hal yang mengundang timbulnya birahi, atau berbicara tentangnya di hadapan wanita  sekalipun isteri (Lihat Tafsir Ibnu Katsir 1/236-237). Naik turun lift, naik bis meski suami isteri jangan saling pancing yang menjurus birahi.

Mengeluarkan perkataan yang menimbulkan birahi, perbuatan yang tidak senonoh, atau hubungan seks, termasuk melihat gambar, video maupun ekspresi visual apapun -- isyarat, perkataan, perbuatan.

2. Menjauhi Fusuq/ fasiq/ bermaksiat: berkata-kata jelek, berkata kata yang kotor, atau melakukan kezaliman terhadap orang lain, berbuat kerusakan, melakukan hal yang tidak berguna bagi dirinya dan orang lain

3. Menjauhi  Jidal: perdebatan yang tidak bermanfaat, terlebih-lebih bila perdebatan tersebut hanya akan mendatangkan timbulnya hal yang tidak terpuji. Rasulullah Saw bersabda:

"Aku menjamin, akan mendapatkan sebuah rumah di surga bagian bawah, bagi orang yang meninggalkan perdebatan, walaupun ia benar, dan sebuah rumah di tengah-tengah surga, bagi orang meninggalkan perbuatan dusta, walau hanya bergurau, dan sebuah rumah di surga paling tinggi, bagi orang yang akhlaknya baik." (HR. Abu Dawud, At Thabrani, Al Baihaqi dll, dan dihasankan oleh Al Haitsami)

 

4. Tasamuh yang berarti toleran dengan sesama atas keragaman kepentingan dan kebutuhan sesama. Yakni dengan saling mengerti dan saling mengalah demi mendukung terlaksananya kemaslahatan bersama. Jika ada hal-hal yang bersifat ikhtilaf hendaknya dikembalikan kepada yang paling maslahat.

5. Ta'awun, yakni saling tolong-menolong dalam kebajikan dan tidak sebaliknya. Jika membuat janji akan ke suatu tempat bersama, maka tunggulah jika ada yang harus  ditunggu. Saling meminjamkan hal-hal yang wajar seperti hanger, setrika dan lain-lain. Saling memberi: garam, gula, obat-obatan, air minum, makanan dan lain-lain. Saling menjaga satu sama lain dan seterusnya.

6. Taliqul wajhi atau wajah yang cerah ceria penuh kedamaian dan tidak meninggalkan kesan cemberut, marah, malas, genit, selengean dan sejenisnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun