Mohon tunggu...
ELVI SALASIAH
ELVI SALASIAH Mohon Tunggu... Guru - SDN Pulau Sewangi 1

Hallo,, Perkenalkan nama saya Elvi Salasiah, S.Pd, saya seorang guru jenjang pendidikan SD. Tempat saya bertugas yaitu di SDN Pulau Sewangi 1. Tujuan saya membuat akun ini yaitu untuk memberikan dampak positif kepada pembaca, dan juga sebagai tugas akhir saya pada PPG daljab 2023 gelombang 3.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Menggunakan Model PBL pada Pembelajaran Tema 5 Sub Tema 1 Pembelajaran 6 Kelas 2 SDN Pulau Sewangi 1

19 Februari 2024   19:11 Diperbarui: 19 Februari 2024   19:14 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

A. PENDAHULUAN

Penelitian oleh Hamzah B Uno (Uno & Ma'ruf, 2016) menyatakan motivasi merupakan dorongan terhadap diri individu untuk melakukan perilaku yang diinginkannya. Kemudian oleh Menurut Sumadi Suryabrata (Prasojo, 2016) menyatakan bahwa, motivasi adalah keinginan atau dorongan yang ada pada diri seseorang untuk melakukan sesuai tujuan yang akan dicapainya. Menurut Mc Donald (Febnasari et al., 2019) motivasi adalah suatu perubahan energi yang ada pada diri individu yaitu munculnya aksi agar mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi belajar ialah faktor penting adanya aktivitas & hasil pembelajaran yang berada dalam aspek psikologis siswa, menurut (Safitri, Firharianti & Sahal, 2017) hasil belajar siswa memiliki sangat banyak faktor yang dapat mempengaruhi. Akan tetapi, yang lebih penting ialah: kecerdasan siswa, tingkah laku, kemampuan, minat dan motivasi siswa . Upaya pemaksimalan tujuan pendidikan yang diinginkan dengan berbagai metode pembelajaran yang digunakan untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa. Salah satu caranya yaitu pengajar wajib menguasai teknik mengajar dalam proses belajar mengajar (Syaparuddin et al., 2018).

Motivasi belajar dipengaruhi dari proses pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan akan tercipta dari pemilihan model dan metode pembelajaran yang menarik, salah satu model pembelajaran yang mampu meningkatkan cara berfikir kritis peserta didik dan mampu terlibat dalam pemecahanmasalah adalah model Problem Based Learning (PBL). Problem Based Learning merupakan model pembelajaranyang dikembangkan untuk membantu guru mengembangkan kemampuan berfikir dan keterampilan memecahkan masalah pada peserta didik selama mereka mempelajari meteri pelajaran (Jhon Dewey dalam Delisle (1997:6). Dalam implementasi kurikulum 2013 model PBL merupakan salah satu model yang disarankan untuk banyak digunakan dalam proses pembelajaran. Problem Based Learning suatu pendekatan pembelajaran yang menantang peserta didik untuk "belajar bagaimana belajar" bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi pemecahan permasalahan dunia nyata. (Kemendikbud, Kurikulum 2013). Proses belajar dengan problem based learning mengedepankan kemampuan berpikir kritis, menghubungkan pembelajaran sesuai dengan situasi, kondisi dan lingkungan belajar siswa sehingga memberikan pengalaman belajar yang bermakna. Hal ini akan memberikan pengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa.

Keunggulan model PBL diantaranya, (1) siswa dituntut memiliki keterampilan berfikir tinggi dan dilibatkan secara aktif dalam keterampilan memecahkanmasalah (2) pembelajaran yang tertanam berdasarkan skemata yang dimiliki siswa sehingga pembelajaran lebih bermakna (3) merasakan langsung manfaat pembelajaran akibat masalah yang diselesaikan dikaitkan dengan kehidupan nyata sebagai motivasi dan bahan pelajaran yang menarik siswa belajar (4) menjadikan siswa lebih dewasa dan mandiri, memberikan aspirasi dan menerima pendapat orang lain, menanamkan sikap sosial secara positif kepada peserta didik lainnya dan (5) mampu menciptakan kondisi belajar secara kelompok, menciptakan interaksi sesama peserta didik. Model pembelajaran PBL memiliki keunggulan lainnya yakni dapat menciptakan tumbuh kembang siswa dalam berkreativitas secara individual maupun secara kelompok sehingga hasil belajar dengan ketuntasan maksimal dapat tercapai.

B. PEMBAHASAN

1.Situasi

         Peserta didik kurang termotivasi dalam belajar dapat terlihat dari sikap yang ditunjukkan peserta didik saat belajar karena penyampaian pembelajaran cenderung pada metode ceramah dan kurang inovatif.

         Literasi peserta didik juga rendah karena masih ada sedikit peserta didik yang kurang lancer membaca. Peran saya  sebagai seorang  guru tentu harus bertanggung jawab untuk merubah keadaan ini agar pembelajaran bisa tersampaikan dengan baik dan bisa bermakna dalam kehidupan sehari-hari.

         Praktik ini penting untuk dibagikan arena dapat menimbulkan dampak yang sangat besar dan luar dalam proses pembelajaran yaitu :

a.    Praktik ini penting dibagikan karena saya meyakini banyak guru-guru yang juga mengalami masalah yang sama dan juga                           pengalaman yang sama serta memiliki perspektif yang beragam dalam memandang kondisi tersebut. Sehingga dengan                                dibagikannya praktik baik ini maka diharapkan menjadi acuan dan referensi bagi guru-guru untuk mengatasi masalah yang sama.

b.    Peranan saya dalam kegiatan praktik pembelajaran ini yaitu melaksanakan perencanaan pembelajaran yang sudah dirancang                    sebelumnya untuk mengatasi masalah yang sudah diidentifikasi.      

2. Tantangan 

Tantangan Pendidik :

Tantangan yang saya hadapi  dalam  hal  ini  adalah  membangkitkan motivasi peserta didik dalam belajar yang cukup sulit, menarik minat peserta didik untuk belajar dan peserta didik cenderung pasif.

Yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu :

a. Peserta didik sebagai sentral (pusat) dalam proses pembelajar.

b. Guru sebagai fasilitator, motivator, dan evaluator.

c. Dosen pembimbing dan guru pamong sebagai pembimbing dalam proses pelaksanaan pembelajaran

d. Kepala sekolah dan rekan sejawat.

3. Aksi

          Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan-tantangan  sebagai berikut :

a. Fasilitas sekolah

     1. Untuk mengatasi terbatasnya jaringan wifi sekolah, saya menggunakan kuota internet mandiri untuk menunjang proses                            pembelajaran berlangsung.

b. Peserta Didik

     1. Berkaitan dengan maslah ada peserta didik yang kurang aktif, saya harus memberikan motivasi kepada mereka terlebih dahulu                sebelum mengawali pembelajaran.

    2. Berkaitan dengan peserta didik yang kurang aktif saat diskusi kelompok, saya harus lebih intens dalam membimbing terutama               peserta didik yang belum memahami tugas apa yang akan dilakukan dalam kelompoknya.

    3. Berkaitan dengan peserta didik yang belum percaya diri saatbtampl mempresentasikan laporannya didepan kelas, sebagai guru               saya harus mendampingi mereka saat tampil dan berupaya memberi contoh bagaimana cara tampil didepan kelas baik secara                   individu mupun kelompok serta selalu memberikan semangat dan apresiasi kepada peserta didik yang telah berani tampil.

c. Pendidik

     1. Untuk mengatasi kurang aktifnya peserta didik dalam pembelajaran saya menggunakan powerpoin menampilkan gambar dan                 video didepan kelas.

d. Strategi yang digunakan

      Menggunakan model problem based learning (PBL) yang diharapkan mampu memotivasi peserta didik dalam pemecahan masalah, karena model PBL memiliki beberapa kelebihan antara lain :

       1). Pembelajaran berpusat pada peserta didik.

      2). Peserta didik dilatih untuk selalu berfikir kritis dan terampil dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

      3). Dapat meningkatkan aktivitas peserta didik di kelas.

      4). Peserta didik terbiasa untuk belajar dari sumber yang relevan.

      5). Kegiatan pembelajaran belajar lebih konduksif dan efektif karena peserta didiknya dituntut untuk aktif

e. Proses pelaksanaan

        Langkah yang saya lakukan dengan menerapkan Model Based Learning dengan memadukan beragam metode yang sekiranya menarik minat peserta didik. Prosesnya dengan :

         1). Menentukan pertanyaan dasar

         2).Membuat desain proyek

         3).Menyusun kerangka pembelajaran

         4).Monitoring dan evaluasi peserta didik dan perkembangan proyek yang dijalankan

         5).Pengujian hasil melalui presentasi

         6).Evaluasi pengalaman

         7).Menyusun LKPD dan bahan aja

         8).Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.

f. Pihak yang terlibat dalam proses kegiatan ini adalah:

         1).Peserta didik

         2).Kepala Sekolah

         3).Rekan sejawat

g. Sumber daya yang digunakan

             Sumber daya yang terdapat di lingkungan sekolah telah memenuhi sehingga kegiatan dapat terlaksana sesuai tujuan yang                 diharapkan.Adapun sumber daya yang digunakan berupa sarana prasarana yang ada disekolah, seperti proyektor, Layar proyektor, sound system, dan lainnya

4. Refleksi

              Dampak dari penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan motivasi belajar dan                    pemahaman peserta didik.

*Dampak Pelaksanaan yang dilakukan :

Hasil dari kegiatan pembelajaran yang telah saya lakukan dengan model pembelajaran Based Learning (PBL) ternyata  efektif.  Peserta  didik  menjadi aktif dan percaya diri dalam belajar dikelas, peserta didik bersemangat dalam berkompetisi dan pembelajaran lebih bermakna karena peserta didik dihadapkan pada keadaan mereka yang sebenarnya. Secara keseluruhan masalah pembelajaran akan dapat diatasi ketika kita tau akar  dari  masalah tersebut sehingga dapat memberikan solusi yang tepat untuk peserta didik.Apakah hasilnya efektif ?

*Hasil dari aksi yang sudah saya laksanakan efektif dikarenakan:

         1). Peserta didik sangat antusias dalam kegiatan pembelajaran

         2). Peserta didik mampu mencari dan memanfaatkan dengan baik sumber belajar dalam melakukan diskusi

*Respon terkait strategi yang dilakukan :

Secara umum, pembelajaran dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran juga disesuaikan sehingga peserta didik memahami apa yang didiskusikan perkelompok dan siap untuk mempresentasikan serta dapat mengimplementasikan secara nyata hasil belajar mereka terbukti melalui presentasi perkelompok.

*Faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan  :

Pendekatan pembelajaran yang digunakan sudah berbasis TPACK dengan adanya penggunaan media PPT sehingga pembelajaran lebih menarik dan peserta didik lebih memahami pembejaran yang dilaksanakan, terbukti dengan hasil diskusi dan presentasi peserta didik lebih hidup. Hal ini dibuktikan dengan hasil LKPD dan evaluasi mandiri. Tes dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran tujuannya untuk mengetahui kemampuan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran.

Adapun faktor ketidakberhasilan dalam kegiatan ini adalah saya belum mampu mengelola waktu dengan baik dan belum maksimal dikarenakan keaktifan anak dalam diskusi sehingga meramaikan suasana kelas.

*Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut :

Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut yaitu pentingnya menerapkan pembelajaran inovatif bagi peserta didik dan model pembelajaran based learning (PBL) yang berpusat pada peserta didik serta penerapan TPACK sehingga pemahaman peserta didik dalam pembelajaran meningkat. Dengan penerapan model pembelajaran inovatif dan penerapan TPACK tersebut banyak sekali keuntungan dan dampak positif yang diperoleh.

Adapun dampak positif nya yaitu bagi peserta didik lebih memahami materi dan juga ada dampak bagi guru lainnya untuk menerapkan pembelajaran inovatif. Oleh sebab itu, perlu menerapkan dan terus mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif seperti problem based learning (PBL)

KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil praktik siklus 2 yang saya lakukan, penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dalam pembelajaran membuat peserta didik menjadi tertantang untuk berpikir kritis, memecahkan masalah dengan kelompoknya, belajar berkomunikasi, belajar untuk mempresentasikan hasil diskusinya, serta lebih termotivasi untuk belajar. Hasil belajar perseta didik juga mengalami peningkatan baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.

DAFTAR PUSTAKA

Mardani, N. K., Atmadja, N. B., & Suastika, I. N. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran Problem based learning (PBL) terhadap Motivasi dan hasil belajar IPS. Jurnal Pendidikan IPS Indonesia, 5(1), 55-65.

Arief, H. S., Maulana, M., & Sudin, A. (2016). Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Pendekatan Problem-Based Learning (Pbl). Jurnal Pena Ilmiah, 1(1), 141-150.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun