Mohon tunggu...
ELSA WULANDARI
ELSA WULANDARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Agriculture Engineering Universitas Jenderal Soedirman

Hallo! Saya Elsa Wulandari. Tulisan ini memuat mengenai Opini dan Hasil kajian. Selamat Membaca, semoga bermanfaat!!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengulas Fenomena Remaja Jompo, Apakah Penyebabnya?

21 April 2022   09:23 Diperbarui: 21 April 2022   09:29 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dilansir dari Kompas.com, tekanan-tekanan tersebut dapat menjadi stress ringan bagi remaja, namun jika dibiarkan terlalu lama dapat berkembang menjadi depresi.

Pada remaja yang sress ringan, banyak dari mereka yang mengalami pusing atau pening pada kepalanya, sehingga tak sedikit pula dari mereka yang selalu siap sedia perminyakan, seperti minyak kayu putih, fresscare atau jenis lainnya, selain untuk merasakan kehangatan, bau yang ditimbulkan juga dapat merileksan.

5. Makan semena-mena dan tidak teratur 

Pola hidup yang kurang baik, akan mempengaruhi kondisi kesehatan remaja. Tak jarang dari mereka yang menyukai berbagai makanan pedas, yang menyiksa lambung, atau tak sabar memakan mentah-mentah hidangan yang masih panas.

 Terlebih, kesibukan yang mereka miliki, menghadapi hari-hari yang sangat padat dan sibuk terkadang membuat mereka kesulitan untuk mengatur pola makan, sehingga mengabaikannya atau memundurkan jam makan.

Saya berdiskusi dengan 10 remaja mengenai pola makan yang mereka miliki. Dari hasil diskusi, terdapat hal yang tidak dapat diwajarkan yaitu setengah diantaranya melakukan pola diet yang kurang sesuai, yaitu dengan mengurangi porsi dan jumlah makan. Wajarnya, makan adalah 3 kali sehari, namun beberapa diantara mereka hanya melakukannya 1-2 kali saja sehari dengan porsi makan yang sedikit.

Lalu, bukan aneh rasanya remaja sekarang yang doyan nyemil, sambil menonton film, hingga kalap sudah menghabiskan satu toples camilan pedas nan gurihnya. 

Dikutip dari diabetes.co.uk, Pola perilaku semena-mena dalam memilih makanan dan pola makan yang tidak teratur jika terus dipelihara, dapat menyebabkan resiko kesehatan seperti magh, asam lambung, obesitas, atau bahkan diabetes tipe 2.

Nahh, gimana nih? Kira-kira kalian masuk kedalam remaja jompo atau tidak? Untuk kalian para remaja yang sudah merasakan gejala-gejala "kejompoan tersebut" yuk mulai memperbaiki dan menjaga kesehatan tubuh. Bisa dengan berolah raga, minum air putih 8gelas sehari, perbanyak aktivitas namun tetap harus tau porsi kapasitas tubuh masing-masing yaa, kurangi pula rebahannya.

Eitss, jangan lupa juga untuk meminum vitamin, serta memakan-makanan yang sehat dan menjaga pola makan agar tetap teratur. Lenyapkan julukan remaja jompo dan mari mulai mengangkat definisi baru, yaitu remaja yang kuat, sehat, dan penuh semangat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun