Kemudian Pelaksanaan penggarapan yang tidak mematuhi atau tidak sesuai dengan prosedur sehingga mengakibatkan adanya berbagai dampak buruk yang terjadi pada wilayah gunung slamet khususnya pada masyarakat sekitar.Â
Dampak yang terjadi yaitu meliputi banjir bandang yang terjadi disekitar kabupaten banyumas, hingga pemalang, tegal, brebes dan purbalingga yang sangat merugikan masyarakat setempat, penebangan hutan diarea lereng gunung slamet yang cukup luas juga menjadi momok serius masyarakat akan kebutuhan air bersih atau bencana tanah longsor.Â
Penenbangan hutan yang dilakukan merupakan proyek resmi pemerintah yang sudah dilegalkan, namun harapan masyarakat yang dirasa tidak terpenuhi dan menimbulkan dampak cukup banyak, Â memicu berbagai polemik. Di sisi lain, Sebagian besar pendapatan masyarakat yang bersumber dari pertanian dan wisata alam terancam musnah.
Dengan berbagai polemik diatas, pada 23 april 2021 salah satu investor PT SAE yaitu STEAG PE GmbH Jerman sebagai pemegang saham terbesar PT Sejahtera Alam Energy (SAE) mengumumkan telah menjual sahamnya pada proyek PLTPB Baturraden, Jawa tengah kepada PT Nirwana Suci Abadi, dimana pembelian saham terebut mencapai 89% dari perusahaan STEAG PE GmbH Jerman. Pengambilan saham telah mendapatkan persetujuan dari seluruh pemegang saham pada acara rapat umum pemegang saham luar biasa pada 20 April 2021.
Diharapkan pembangunan PLTPB Di Baturraden, Jawa Tengah tidak berdampak buruk pada lingkungan, ekonomi, maupun kehidupan berkelanjutan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H