Mohon tunggu...
Elsa Mutiara
Elsa Mutiara Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

IUP of Public Health 2018 UNNES | TOP 10 Duta Baca Kota Tangerang | Layouter UNNES Journal of Public Health

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengapa Termometer Gun Diperiksa pada Dahi? Seberapa Berbahaya?

21 Juli 2020   19:06 Diperbarui: 22 Juli 2020   11:00 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemeriksaan suhu menggunakan termometer gun (sumber foto : extra.ie)

Hal ini juga sudah ditegaskan oleh dr. Achmad Yurianto dalam konferensi pers BNPB pada 20 Juli lalu, "Akhir-akhir ini kita mendengar tentang pendapat bahwa thermal gun bisa merusak otak. 

Secara ilmiah, berbagai ahli sudah mengatakan bahwa statement ini tidak benar. Thermal gun tidak menggunakan sinar laser, tidak menggunakan sinar radio aktif semacam X-ray, hanya inframerah,".

Lalu apakah sinar yang dihasilkan dari termometer gun berbahaya merusak jaringan otak?

Sinar yang ada pada termometer non-kontak ini bukan untuk mengukur temperatur, melainkan hanya sebagai alat bantu untuk membidik area mana yang akan diukur suhunya. 

Menurut dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, termometer yang digunakan dikening pada saat mengukur suhu tubuh tersebut aman digunakan dan telah lulus uji kesehatan. Penggunaan termometer inframerah juga tidak berdampak pada sistem saraf dan retina manusia, karena termometer inframerah tidak memancarkan radiasi seperti sinar-X. 

Sedangkan termomeoter gun yang disebut untuk mengukur panas kabel bukanlah termometer medis yang biasa kita jumpai dan gunakan. Karena termometer gun ada yang dipergunakan untuk medis dan industri (biasa digunakan untuk mengukur suhu benda atau alat-alat manufaktur seperti panas air, mesin, AC, dan lain-lain yang bertujuan untuk memonitor suhu material sehingga menjaga kualitas pada saat proses manufaktur).

Kemudian yang menjadi pertanyaan besar, "Mengapa harus diukur pada dahi atau pelipis?"

Merujuk pada Jurnal Kedokteran Diponegoro Vol. 7 No. 2, termometer inframerah dapat mengukur suhu lebih akurat melalui frontalis karena pada daerah tersebut dekat dengan arteri temporalis yang letaknya dekat dengan aliran darah dari jantung sehingga dapat mengukur suhu secara inti. Sehingga bukan tanpa alasan termometer ini didesain seperti itu.

Lalu  penting bagi kita mengenali perbedaan antara termometer medis dan termometer industri walau prinsipnya sama untuk mengukur suhu. Terdapat perbedaan yang cukup signifikan yaitu dalam tingkat keakuratannya. 

Untuk termometer industri biasanya dapat memiliki penyimpangan suhu yang berkisar 1,5 ° C sedangkan untuk medis dibawah 1°C. Termometer medis bisa membaca suhu pada rentang 30 ° C s/d 42 ° C sedangkan untuk industri pada rentang  -50 ° C s/d 1000 ° C bahkan lebih. 

Hal inilah yang membuat termometer industri kurang akurat jika dipakai untuk mengukur suhu tubuh. Yang membedakan termometer industri dengan medis dapat juga dilihat dari warna termometernya. Biasanya untuk medis dijual dengan variasi terbatas, umumnya putih sedangkan untuk industri memiliki variasi warna yang lebih beragam seperti warna oranye dan hitam serta sudah tertera secara jelas fungsi termometer tersebut pada kemasannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun