4.Langkah keempat : guru meminta siswa untuk mengenali keputusannya. Tindakan guru antara lain berupa mengajak siswa mendiskusikan apa yang dipilih dan bila siswa setuju maka ia mengikuti pilihan tersebut.
5.Langkah kelima : guru meminta siswa untuk membuat kesepakatan-kesepakatan tentang perilaku yang akan dianut.
6.Langkah keenam : guru meminta siswa untuk menilai kembali perilaku. Setelah siswa menindaklanjuti pilihan perilaku, maka siswa diajak untuk menilai perilaku-perilaku baru tersebut.
Sistem Sosial
Hubungan guru siswa dalam Model Tatap Muka tergolong moderat. Perilaku hubungan guru siswa
1.guru semula memegang kendali kepemimpinan dalam interaksi. Kemudian secara berangsur-angsur kepemimpinan diserahkan kepada siswa.
2.guru membimbing proses, dan mendorong siswa untuk ambil bagian, dan kemudian mengambil prakarsa serta membuat keputusan-keputusan sendiri.
3.guru bersifat mendorong keberanian siswa untuk membuat keputusan, tetapi guru tidak memutuskan sesuatu untuk siswa.
Prinsip Reaksi
Perilaku guru mereaksi perilaku siswa menganut tiga prinsip. Â Guru merasa diri terlibat dengan kehidupan dan masalah siswa. Guru mengembangkan hubungan akrab, penuh perasaan dan pengertian dengan siswa. Guru mendorong siswa untuk berani menilai perilakunya sendiri, mengambil keputusan untuk mengubahnya, atau menolak perilaku yang tak bertanggung jawab.Seluruh kelas sebagai kelompok berani mengenali perilaku, mempelajarinya kembali, memilah dan memilih perilaku yang baik dan kemudian diikutinya.
Pendukung Keberhasilan Belajar
Faktor pendukung keberhasilan belajar pada model ini yaitu guru yang memiliki kepribadian hangat dan menyenangkan, berpengalaman melakukan hubungan antarpribadi, berkemampuan menciptakan hubungan persaudaraan, hati terbuka, dan dapat memahami serta menerima orang lain, dan guru yang cakap memimpin diskusi, dan membimbing kelas untuk menilai perilaku dan menolak atau menerima perilaku tersebut.
Dampak Pengajaran dan Dampak Pengiring
Dampak penggunaan model ini adalah mengembangkan siswa untuk dapat memahami diri sendiri, dan mengambil tanggung jawab dalam memimpin perkembangan diri sendiri. Di samping itu model ini juga mengembangkan segi sosial maupun penalaran ilmiah.