Mohon tunggu...
Elsa Fy
Elsa Fy Mohon Tunggu... Administrasi - :)

reading and writing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Laila

16 September 2018   10:16 Diperbarui: 30 Desember 2018   18:08 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku akan menuruti keinginannya untuk kuliah di jurusan Hubungan Internasional, tidak akan ku biarkan Tiara menuai nasib seperti diriku " Si gadis tua  penjual Bakso"  .Sebutan ini aku dengar secara tidak sengaja dari ibu-ibu yang ngerumpi ketika mereka membeli jualan Bakso ku. 

Aku mendengarnya dari bilik kamar mandi. Bekerja tidak kenal batas enah itu dihina orang orang, kemalaman, kesiangan, kecapekan tidak masalah bagiku asal ketiga adik-adik ku hidup bahagia dan berkecukupan sebab hanya aku tumpuan mereka hidup, ayah ibu sudah lama menghadap sang khalik.

1 Januari 1991

Toko Bakso yang sekarang tempat aku berjualan dulu pernah terbakar.  Ayah serta ibu tidak bisa diselamatkan.Ada  hal yang paling ku sesali atas kejadian itu,terbakarnya toko dikarenakan ulahku sendiri. Waktu itu aku baru pulang sekolah dengan perut lapar langsung pergi ke dapur, tenyata didapur tidak ada apa-apa.

Masih memakai seragam sekolah aku berlari ke toko Bakso ibu yang tidak jauh dari rumah, sampai disana aku merengek ke ibu minta makan "Iy sebentar ya sayang ibu melayani penjual dulu". Sementara  ibu sibuk dengan mangkuk-mangkuk baksonya karena kesal aku pergi kebawah tangga tempat biasa ayah tidur kalau sudah kemalaman melayani pelanggan. Aku tertidur dengan perut lapar.

"Laila .....laila bangun nak sudah sore,ibu sudah siapkan satu mangkok Bakso spesial untuk anak kesayangan ibu" ku kucek-kucek mata  kulihat sekeliling ternyata toko sudah sepi, jam dinding menunjukan pukul setengah tujuh malam. Ayah masih sibuk mencuci piring ,dihadapan ku sudah ada satu mangkok bakso penuh yang masih panas

"Makan baksonya  ibu mau beres-beres dulu ya,tuh kasihan ayah bersih-bersih sendiri" 

"Aku maunya makan nasi,bukan makan Bakso Buuuu"

"Ya nanti ibu masakan nasi setelah kita nyampe dirumah ya,adik-adik mu juga sudah pasti nunggu di rumah nenek,sekarang kamu makan ini dulu ya"

Karena kesal kutumpahkan bakso diatas kasur tempat ayah tidur,aroma khas bawang menyerbak, kasur ayah jadi basah. Melihat kelakuan ku ibu kesal

"Ya sudah terserah"!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun