Mohon tunggu...
Elsa Fy
Elsa Fy Mohon Tunggu... Administrasi - :)

reading and writing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kaos Merah

19 Agustus 2018   23:36 Diperbarui: 20 Agustus 2018   00:01 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : unsplash.com/@anniespratt

Awal-awal jadi anak rantau, dua sampai tiga minggu kebebasan itu benar-benar kurasakan.Bebas tidak harus selalu rapi,bebas tidak harus selalu bangun pagi,bebas tidak harus pulang kalau sudah sore,dan bebas-bebas lainnya.Tapi kenapa setelah itu aku merasa sangat merindukan wanita cerewet itu.Rindu dengan omelannya,rindu dengan masakannya yang dulu pernah mulut busukku ini mengelurkan kalimat "Sayur tidak pernah ganti-ganti,bosan Bu"!!.

Bermalam-malam aku tersedu sedan entah kenapa  rindu itu mendadak muncul, membuat hatiku penuh sesak dan rasa ada lobang yang menganga. Sesak hati dan lobang itu  muncul ketika disuatu siang yang terik tidak sengaja aku melihat ada ibu-ibu kerja serabutan  mengakut batu untuk perbaikan jalan di depan kos . Wanita itu peluhnya bercucuran, muka dan bajunya kumal. Dia sedang duduk istirahat dibawah pohon jambu sambil meneguk air dari botol 

.Dia berteduh barang sebentar dari terik matahari, karena pukul menunjukan jam satu siang .Belum lepas penatnya ibu itu kembali bekerja, kerja mengakut batu lagi.Tiba-tiba air mataku jatuh, bayang wanita itu tiba-tiba berubah jadi gambar ibu sepuluh tahun lalu, ibu  juga mengakut batu seperti itu bahkan rutenye lebih berat. Hasil menjual batu itu ibu belikan baju lebaran untuk diriku, Kaos Merah Itu !!. Akibat kebiasaan ibu yang selalu  kerja diluar porsinya sekarang telinga ibu jadi pekak. Kalau berbicara dengannya  suara harus keras-keras.

                                                      

                                     "Ibu Jangan Maafkan Aku"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun