Mohon tunggu...
Elly Maria Silalahi
Elly Maria Silalahi Mohon Tunggu... profesional -

I'm a woman who wants to live in peace among different tribes, races and religions. cause the differences were created by God will lead the beauty of harmonization in the earth

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kecantikan Luhur Perempuan Long Neck Karen Village

21 Februari 2015   04:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:47 1344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_398323" align="aligncenter" width="300" caption="dok pribadi"]

1424442651300478336
1424442651300478336
[/caption]

Menurut legenda mereka bahwa cincin kuningan melindungi perempuan-perempuan  itu dulunya dari gigitan harimau. Cincin tembaga yang dikenakan di lengan dan kaki mungkin berat sekitar 30 kg, dengan pemberian cincin berulang-ulang dan pada saat tertentu seiring pertumbuhan tubuhnya maka cincin tersebut ditambahkan, sampai pada saat tua cincin itu tidak ditambahkan. Tetapi sebenarnya alasan politisnya adalah untuk menjaga indentitas individu dan kesukuan.

Konon jaman dulu, perempuan-perempuan keturunan Burma ini terkenal dengan kecantikannya dengan kulitnya yang kuning halus dan rambut hitam tergerai, dan pada saat terjadi peperangan antar suku, maka perempuan-perempuan ini selalu diambil atau diculik oleh lawan suku mereka karena kecantikannya untuk dijadikan budak nafsu lawan mereka. Untuk menjaga kelestarian kesukuan mereka,  supaya suku itu tidak musnah dan tidak dibawa lari suku yang lain, maka diwajibkan anak perempuan yang labhir disuku itu dikalungi cincin ke leher dan kakinya.

DEVISA HIDUP

[caption id="attachment_398324" align="aligncenter" width="300" caption="dok.pribadi"]

14244427471657142640
14244427471657142640
[/caption]

Pemukiman yang masih terpelihara keunikan dan kekunoannya, tetap dipelihara pemerintah Thailand dan menjadi komoditi wisata. Setiap hari ribuan wisatawan manca negara datang ke pemukiman mereka, sudah tentu menjadi devisa hidup bagi negara Thailand, namun pendapatan wisata itu kelihatannya tidak mempengaruhi dengan kehidupan mereka yang bercocok tanam dan penghasil kerajinan tangan. Dengan kata lain pendapatan itu semata untuk keuntungan pemerintahan Thailand, tapi tidak dirasakan suku ini.

Hal ini terlihat tidak adanya fasilitas apapun untuk penduduk setempat dan kehidupan mereka jauh dari hidup sejahterah. Untuk mendapatkan uang, maka para wanita mengerjakan pernak-pernik hiasan kerajinan tangan untuk di jual. Dan sesungguhnya perempuan-perempuan ini sangat cantik dengan kulit putih pipi bersembur merah alami. Para pria hanya beternak dan bercocok tanam dengan alat tani dan ternak seadanya.

KECANTIKAN LUHUR

[caption id="attachment_398319" align="aligncenter" width="300" caption="dok.pribadi"]

14244423071997451986
14244423071997451986
[/caption]

Perempuan identik dengan kecantikan dan keindahan, namun relakah perempuan-perempuan di belahan bumi lain mengganti kecantikan mereka dengan keabadian adat istiadat? Menjadi cantik adalah anugerah, namun bila kecantikan itu menjadikan malapetaka, apakah kecantikan itu masih harus terus dipelihara?

Sulit menjadi perempuan yang terpaksa harus terpaku dengan adat istiadat dengan melepaskan keegoan diri sebagai perempuan. Ingat arti kata perempuan yaitu yang diempukan, artinya yang dihormati dan dijunjung tinggi. Bagi perempuan bangsa lain menjadi perempuan keturunan Burma merupakan penderitaan tiada akhir, namun tidak bagi perempuan Long Neck Karen, karena kecantikan mereka tidak lebih penting dari  menjaga kelangsungan kehidupan suku mereka dari kepunahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun