Mohon tunggu...
Suryan Masrin
Suryan Masrin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis Pemula, Guru SD Negeri 10 Muntok (sekarang), SD Negeri 14 Parittiga, pemerhati manuskrip/naskah kuno lokal Bangka, guru blogger

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Peradong" dalam Bingkai Historis: Sebuah Catatan Sejarah Lokal

18 Januari 2021   20:12 Diperbarui: 18 Januari 2021   20:36 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku dengan judul"Peradong dalam Bingkai Historis" ini merupakan kumpulan kisah dan cerita dari Kampung Peradong yang berbalut sejarah dan budaya. Berawal saat hendak membuat dan mengumpulkan bahan skripsi saat studi di STAIN Syaikh Abdurrahman Siddik (sekarang IAIN) tahun 2007-2008. 

Kala itu mengangkat sebuah tradisi yang ada di Peradong, yakni Sedekah Kampung, yang mengangkat sisi nilai-nilai pendidikan Islam. Isi dari tulisan dalam buku ini banyak dimulai pada tahun 2018 sampai dengan tahun 2020, yang sebagian telah terpublikasi di media masa lokal (Koran) dan buku Kapita Selekta Penulisan Sejarah Lokal yang diprakarsai oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangka Barat. Tulisan ini bertema seputaran cerita yang berkaitan dengan Peradong, yang juga sebagai tanah kelahiran penulis. 

Akhirnya, kumpulan tulisan tersebut penulis tata dan benahi agar menjadi sebuah tulisan yang layak untuk dikonsumsi sebagai layaknya sebuah buku. Agar kemudian secara rekam jejak dapat terdokumentasikan dengan baik dan dapat ditelusuri tidak hanya melalui media digital saja. 

Buku ini merupakan jerih keringat anak negeri yang berusaha mengangkat informasi-informasi lokal yang berselimut nilai sejarah di dalamnya. Selain itu, penulis juga terinspirasi dari mengikuti kegiatan Bimtek Penulisan Sejarah (Lokal) yang diselenggarakan oleh Kemendikbud RI, bidang Sejarah pada bulan Juli 2020. Buku ini dapat terbit karena dorongan hati nurani yang didukung oleh pemerintah desa (Peradong), sehingga dapat menjadi salah satu sajian buku.

Terima kasih tak terhingga kepada semua yang telah terlibat dalam penulisan ini, baik sebagai pembimbing, pendamping, teman, rekan kerja dan lain sebagainya. Teruntuk Bapak Akhmad Elvian (Sejarawan Babel) yang telah sudi memberikan pengantar buku ini dan kepada Kepada Desa Peradong yang memberikan sambutan dan bantuan pencetakan buku ini. Terimakasih juga tak terhingga penulis haturkan kepada rekan pecinta, pemerhati, dan penulis sejarah lokal; Bang Seno (Bambang Haryo Suseno), Bang Ferhad (Muhammad Ferhad Irvan), Bapak Fachrizal Abu Bakar, Suwito Wu, Agung Purnama, penulis bangga dan terimakasih untuk saling berbaginya.

Saat ini, buku masih dalam proses cetak oleh Penerbit Tata Akbar Bandung dengan nomor ISBN 978-623-6510-56-8. Semoga proses cetak berjalan lancar dan segera mendarat di pulau Bangka.

Semoga tulisan dalam buku ini nantinya dapat memberikan manfaat bagi pembaca semua. Berharap agar seluruh generasi muda (yang juga jadi pembaca) tumbuh semangat untuk menulis, guna mengembangkan nalar kritis terhadap dimensi yang selalu berganti, serta tumbuh rasa keingintahuan tentang sejarah-sejarah lokal.

Pengantar buku:

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangka Barat: 

Buku "Peradong dalam bingkai historis" karya saudara Suryan Masrin dapat hadir melengkapi khasanah budaya dari Bangka Barat. Sebagai buku kumpulan tulisan sejarah-budaya lokal, tulisan yang dimuat dalam buku ini semakin menegaskan kekayaan budaya yang ada di Bangka Barat. Dalam beberapa tahun terakhir ini memang Bangka Barat sedang bergairah dalam melakukan pelestarian sejarah lokal. 

kemunculan penggiat sejarah muda (seperti Suryan) yang menggali kekayaan sejarah lokal menjadi angin segar bagi upaya kemajuan daerah khususnya di urusan budaya. Sejalan dengan semangat Pemajuan Kebudayaan yang belakangan ini digiatkan secara nasional, serta fokus pemerintah daerah dibidang sumber daya sejarah daerah sebagai bagian dari strategi pembangunan yang menyeluruh di Bangka Barat, mengarahkan pengumpulan dan penggalian sumber-sumber sejarah lokal menjadi hal yang penting untuk dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun