Jangan berharap kesadaran tertib berlalu lintas itu datang dari hati para pengendara. Jangan pula berharap Kepolisian dapat menciptakan ketertiban lalu lintas. Sebab kita sudah menciptakan kondisi dimana kita akan berdosa jika tidak melanggar aturan, apalagi sekedar rambu rambu yang tidak bisa berteriak.
Â
Siapa yang bisa menjamin kalau sopir Kopaja itu bersalah kalau si pemotor ingin mengadu nyali?
Bukankah si pemotor tidak sadar jika ia sedang mengadu nyawa ketika berusaha menerobos diantara truk dan bus atau mobil lainnya?
Â
Berkendara dengan aman di negeri ini masih impian kosong, sebab banyak diantara kita harus mengadu nasib dan keberuntungan agar tetap selamat dari aksi para pengendara yang tidak sadar arti ketertiban.
Â
Â
Polisi? Ah.... semua ada harganya!!!.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H