Mohon tunggu...
Elfish Angelic
Elfish Angelic Mohon Tunggu... Supir - Suka baca yang tidak terbaca

Mari berbagi...

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Ibuku seorang 'Pria'

11 Desember 2012   16:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:49 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu aku punya, tapi mereka tidak pernah datng ke rumahku. Mereka sibuk dengan hura-hura, tapi mereka orang baik, setidaknya kalau ada yang mereka butuhkan dariku. Menyelesaikan tugas kuliah misalnya...

Suatu mlam ibu pulang dalam keadaan mabuk berat. Sopir taksi yang baik hati mengantar beliau hingga ke depan pintu dan membiarkannya bergulat sendiri berusaha memuntahkan yang ada dalam perutnya. Aku pulang dan membayar ongkos taksi, dan sopir itu pun langsunng meninggalkan rumah kami.

Tetangga?

Mereka juga sibuk mengurusi keluarga dan kucing piaraan mereka.

Aku membawa pulang ibu masuk, memandikan beliau dan mengeringkan badannya. Dalam keadaan mabuk beliau mengucapkan banyak hal. Sebagian aku tidak paham dan sebagian besar aku ingat. Ini pertama kalinya ibu banyak bicara dalam mabuknya.

"Kau tahu? Aku ini seorang wanita, dan kau seorang pria hampir dewasa... Ya... kau seorang pria sekarang... aku membesarkanmu untuk menjadi seorang pria... tapi aku wanita, yang tidak tahu bagaimana membesarkan seorang anak lelaki, .... itu sebabnya aku selalu berteriak padamu, karena yang aku tahu seorang pria harus dididik dengan cara pria, ... aku selalu menangis ketika kau pergi, karena seharusnya kau merasakan kelembutan seorang wanita....

"Ayahmu seorang pria sejati... tapi dia mengkhianati ibu... ia pergi meninggalkan ibu... padahal ia sudah berjanji untuk sehidup semati... ia pergi dengan kecelakaan yang ... yang...yang tidak bisa mebuat kami sihidup semati... ia seorang pengkhianat karena tidak mengijinkan ibu ikut dengannya... itu karena kau saat itu sedang sakit dan harus dijaga dirumah... dan ibu harus menjagamu sementara ayahmu pergi dengan kematiannya yang tragis... ibu harus ada di dekatmu... dan mengurusmu dengan cara seorang ayah... setidaknya seorang pria...

"Ibu minta maaf... kau pasti tersiksa selama ini... " Akhirnya ibu tertidur. Nyenyak sekali.


Aku memang tidak bisa meluangkan waktu untuk membenci ibu, aku sudah lama mengerti bahwa ibu begitu terpukul dengan kepergian ayah. Aku hanya tidak paham mengapa ibu tidak melihatku sebagai bagian dari dirinya dan diri ayah?

Tapi sudahlah... ini hanya masalah bagaimana ibu yang tidak mengerti bagaimana membesarkan seorang anak lelaki, mungkin ibu tidak ingin aku menjadi seorang yang bertingkah seperti wanita jika ibu membesarkanku sebagai seorang ibu dalam watak wanita.

Aku hanya perlu belajar bagaimana menjadi pria sejati, yang bisa melawan anak berandalan itu tanpa membuat wajahku babak belur... agar ibu tidak berteriak histeris...

Ternyata ibu tetap seorang wanita, ia hanya berusaha menjadi pria karena aku. Aku rindu sisi keibuan darinya yang hanya terlihat kala beliau mabuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun