Mohon tunggu...
Elfish Angelic
Elfish Angelic Mohon Tunggu... Supir - Suka baca yang tidak terbaca

Mari berbagi...

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Ibuku seorang 'Pria'

11 Desember 2012   16:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:49 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu seorang yang keras, boleh dikata beliau berteriak sepanjang hari hanya untuk mengatakan sesuatu kepadaku. Beliau membangunkanku dengan kakinya, dengan teriakan juga. Terkadang aku berharap telingaku memiliki penutup telinga otomatis seperti robocop, hanya untuk mereduksi suara ibu yang melengking itu.

Ibu selalu mengingatkanku untuk sesuatu yang harus aku lakukan, akan kulakukan atau yang aku lupakan. Ibu sepertinya ingin memastikan tak satu pun kegiatan sehari-hari yang akan kulakukan sejak aku bangun pagi hingga kembali tidur dimalam hari terlupakan atau terlewatkan.

Misalnya, mandi, gosok gigi, menggosok punggung, memakai pakaian, menyisir rambut, membuang sampah, sarapan, mencium pipi beliau sebelum berangkat kuliah, mencium tangan saat masuk rumah, mandi, makan malam, gosok gigi dan tidur lagi.

Terkadang jadwal seperti sudah diatur dan hampir tidak ada perubahan sepanjang hari kecuali mungkin saat sabtu atau minggu.

Teriakan ibu selalu lebih nyaring jika melihat sesuatu berubah diwajahku.

Aku adalah anak baik baik cenderung lugu. Keluguan ini sepertinya dilihat teman teman sebagai sesuatu yang lemah. Aku sering menjadi bulan-bulanan anak kelas yang lebih senior. Mereka terkadang mengambil uang saku yang kumiliki di lorong kampus yang sepi. Jika tidak kuberi, mereka akan memberi tanda diwajahku dengan bogem mentah.

Aku takut bukan pada mereka yang main keroyokan, aku takut ibu melihat wajaku yang pasti akan penuh lebam jika aku membalas mereka. Aku pasrah jika hari itu terjadi, biasanya aku akan lebih berhati-hati untuk tidak bertemu mereka lagi dimanapun.

Tapi, mereka mengetahui jadwalku selama dikampus, sehingga aku kurang beruntung jika sepanjang hari tidak mungkin tidak bertemu mereka.

Ibu selalu akan menuntut balas bagi mereka yang memperlakukanku tidak baik, tapi aku tidak mungkin membiarkan ibu pergi menemui mereka sebab aku tidak ingin dianggap anak yang berlindung dibalik ketiak ibu.

Aku tidak pernah membenci ibu, aku tidak sanggup meluangkan sedetikpun untuk memikirkan hal buruk tentang ibu, kecuali berpikir bahwa ibu adalah orang yang keras dan suka berteriak.

Teman?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun