Mohon tunggu...
Elfish Angelic
Elfish Angelic Mohon Tunggu... Supir - Suka baca yang tidak terbaca

Mari berbagi...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hadirkan Dia Dalam Istikarohku

24 Maret 2014   21:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:32 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini, tepat di sepertiga malam, ku basuhi wajahku dengan air, ku niatkan untuk mengabdi pada tuhaku, inilah hal yang tidak pernah terlupakan dalam hidupku, ketika aku berdua dengan Tuhanku, dan puas mengadu dan bersimpuh kepadaNya, sebab aku tiak pernah bosan dan menyerah untuk bersabar sambil mendekatinya

“ya Tuhanku, jika pertanyaan-pertanyaan semua orang membuatku sakit hati, maka matikan rasa sakit itu, jika kata-kata itu membuat panas telingaku, maka tutuplah telingaku jika ada yang berkata seperti itu, jika kata-kata itu membekukan hatiku, maka kuatkanlah aku”

Hanya kata-kata itu yang mampu kuucapkan.

Pagi ini aku merasa aneh, mengapa semua adik, ibu dan bapak duduk di ruang tamu dengan pakaian rapi, bukankah ini hari minggu? Hatiku terus bertanya-tanya, akhirnya ku dekati mereka, tuhan semua mata tertuju padaku.

“nak , mengapa kau belum mandi?” Tanya ibu padaku

“Ada apa bu, ini hari minggu, aku tidak ke kampus jawabku.” Mendengar jawabanku ibu langsung mendorong tubuhku sampai depan kamar mandi,.

“nak kamu mandi, terus berdandanlah yang rapi, ada tamu yang akan datang” katanya  padaku.

Setelah beberapa menit, aku sudah merasa rapi, tapi perutku sungguh lapar, ku ayunkan kaki menuju dapur dengan niat mau sarapan pagi, sontak sosok ibu mengejutkanku.

“nak, kamu buatkan kopi 12 gelas untuk tamu bapak”

“siapa bu tamu bapak, sebenarnya aku sangat lapar bu, apa aku suruh adik aja, mumpung dia ada di rumah, kan jarang-jarang dia membantu ku bu”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun