Malam ini, tepat di sepertiga malam, ku basuhi wajahku dengan air, ku niatkan untuk mengabdi pada tuhaku, inilah hal yang tidak pernah terlupakan dalam hidupku, ketika aku berdua dengan Tuhanku, dan puas mengadu dan bersimpuh kepadaNya, sebab aku tiak pernah bosan dan menyerah untuk bersabar sambil mendekatinya
“ya Tuhanku, jika pertanyaan-pertanyaan semua orang membuatku sakit hati, maka matikan rasa sakit itu, jika kata-kata itu membuat panas telingaku, maka tutuplah telingaku jika ada yang berkata seperti itu, jika kata-kata itu membekukan hatiku, maka kuatkanlah aku”
Hanya kata-kata itu yang mampu kuucapkan.
—
Pagi ini aku merasa aneh, mengapa semua adik, ibu dan bapak duduk di ruang tamu dengan pakaian rapi, bukankah ini hari minggu? Hatiku terus bertanya-tanya, akhirnya ku dekati mereka, tuhan semua mata tertuju padaku.
“nak , mengapa kau belum mandi?” Tanya ibu padaku
“Ada apa bu, ini hari minggu, aku tidak ke kampus jawabku.” Mendengar jawabanku ibu langsung mendorong tubuhku sampai depan kamar mandi,.
“nak kamu mandi, terus berdandanlah yang rapi, ada tamu yang akan datang” katanya padaku.
Setelah beberapa menit, aku sudah merasa rapi, tapi perutku sungguh lapar, ku ayunkan kaki menuju dapur dengan niat mau sarapan pagi, sontak sosok ibu mengejutkanku.
“nak, kamu buatkan kopi 12 gelas untuk tamu bapak”
“siapa bu tamu bapak, sebenarnya aku sangat lapar bu, apa aku suruh adik aja, mumpung dia ada di rumah, kan jarang-jarang dia membantu ku bu”